digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2017 TA PP NICODEMUS DWIPUTRA 1-BAB 1.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2017 TA PP NICODEMUS DWIPUTRA 1-BAB 2.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2017 TA PP NICODEMUS DWIPUTRA 1-BAB 3.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2017 TA PP NICODEMUS DWIPUTRA 1-BAB 4.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2017 TA PP NICODEMUS DWIPUTRA 1-BAB 5.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan


Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Sebanyak 71.668 kasus DBD di Indonesia tercatat sepanjang tahun 2014 dengan 641 kematian. Infeksi penyakit DBD seringkali tidak menunjukkan gejala yang spesifik. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode diagnosa yang akurat sehingga penanganan medis yang sesuai dapat dilakukan. Protein envelope (protein E) merupakan protein struktural yang terdapat pada permukaan virion virus dengue yang memiliki sisi pengikatan reseptor sel inang. Domain III protein E (EDIII) virus dengue yang berperan dalam pengikatan reseptor diketahui berada di permukaan virion dan memiliki beberapa tipe epitop penetral serta dapat dijadikan target untuk pengembangan kit diagnostik penyakit DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengkontruksi Pichia pastoris KM71 yang membawa plasmid pPICZαA-EDIII-D1 serta melakukan optimasi ekspresi protein EDIII-D1 rekombinan yang diproduksi pada Pichia pastoris KM71. Pichia pastoris KM71 ditransformasi dengan plasmid pPICZαA-EDIII-D1 yang mengandung gen protein EDIII-D1 sintetik. Seleksi multikopi gen dilakukan dengan penapisan transforman P. pastoris KM71 pada medium YPD dengan konsentrasi Zeocin 1000 μg/mL dan 2000 μg/mL. Keberadaan gen protein EDIII-D1 pada kromosom P. pastoris KM71 dikonfirmasi menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction) dengan primer AOX1 maju dan primer AOX1 mundur yang menunjukkan adanya fragmen DNA sebesar 960 pb yang sesuai dengan ukuran fragmen DNA pengkode protein EDIII-D1 rekombinan. Ekspresi protein EDIII-D1 dilakukan dengan induksi 2% metanol setiap 12 jam selama 72 jam. Analisis elektroforegram Tricine SDS-PAGE menunjukkan adanya pita berukuran ~18kDa yang sesuai dengan ukuran protein EDIII-D1. Kondisi produksi protein EDIII-D1 yang optimum adalah dengan konsentrasi metanol 2% selama 72 jam.