Kegiatan menangkap ikan menggunakan transportasi laut seperti kapal perikanan perlu memperhatikan kondisi cuaca dan gelombang. Gelombang besar dan cuaca buruk di laut yang terjadi sewaktu-waktu dapat menghantam dan mengganggu stabilitas kapal. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini akan dilakukan simulasi penjalaran gelombang untuk mengetahui aman atau tidaknya suatu wilayah perairan untuk kegiatan menangkap ikan.
Pada penelitian ini dilakukan simulasi penjalaran gelombang menggunakan model SWAN (Simulating Wave Nearshore). Data input dari model ini berupa kecepatan angin permukaan di ketinggian 10 m dari permukaan laut sebagai pembangkit gelombang dan batimetri yang mempengaruhi penjalaran gelombang. Simulasi dilakukan selama satu tahun mulai dari 1 Desember 2016 hingga 30 November 2017 dengan daerah kajian seluruh Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi gelombang yang berbahaya untuk kapal perikanan ukuran kurang dari 10 GT (30 GT) adalah di atas 1,5 meter. Pada musim barat wilayah pengoperasian yang berbahaya untuk kapal perikanan berada di perairan Indonesia bagian luar seperti selatan Jawa, barat Sumatra, utara Papua, dan Laut Cina Selatan. Sedangkan pada musim timur wilayah pengoperasian yang berbahaya didominasi di perairan selatan Indonesia seperti barat Sumatra, selatan Jawa hingga selatan Nusa Tenggara.