digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Melinjo (Gnetum gnemon L.) merupakan tanaman yang berasal dari asia tenggara dan beberapa pulau di laut pasifik bagian barat. Di Indonesia, biji melinjo digunakan secara luas sebagai makanan sehari –hari contohnya emping dan termasuk salah satu bahan pada sayur asem. Ekstrak cangkang melinjo memiliki banyak aktivitas farmakologi salah satunya sebagai antihiperurisemia melalui penghambatan enzim xantin oksidase yang berfungsi dalam pembentukan asam urat. Ekstrak cangkang biji melinjo memiliki karakteristik yang lengket karena mengandung banyak gula. Oleh sebab itu digunakan neusilin (Magnesium Aluminum Silikat) sebagai adsorben dan maltodekstrin sebagai bahan pengering pada proses spray drying untuk menghasilkan ekstrak kering yang baik. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh konsentrasi maltodekstrin dan neusilin terhadap karakteristik aliran ekstrak cangkang biji melinjo dan menentukan pengaruh konsentrasi maltodekstrin dan neusilin terhadap aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase ekstrak cangkang biji melinjo secara in vitro. Perbedaan konsentrasi maltodekstrin tidak menyebabkan perbedaan karakteristik aliran ekstrak cangkang biji melinjo (0,722; p