Melinjo (Gnetum gnemon L.) merupakan tanaman yang berasal dari asia tenggara dan beberapa
pulau di laut pasifik bagian barat. Di Indonesia, biji melinjo digunakan secara luas sebagai makanan
sehari –hari contohnya emping dan termasuk salah satu bahan pada sayur asem. Ekstrak cangkang
melinjo memiliki banyak aktivitas farmakologi salah satunya sebagai antihiperurisemia melalui
penghambatan enzim xantin oksidase yang berfungsi dalam pembentukan asam urat. Ekstrak
cangkang biji melinjo memiliki karakteristik yang lengket karena mengandung banyak gula. Oleh
sebab itu digunakan neusilin (Magnesium Aluminum Silikat) sebagai adsorben dan maltodekstrin
sebagai bahan pengering pada proses spray drying untuk menghasilkan ekstrak kering yang baik.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh konsentrasi maltodekstrin dan neusilin terhadap
karakteristik aliran ekstrak cangkang biji melinjo dan menentukan pengaruh konsentrasi
maltodekstrin dan neusilin terhadap aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase ekstrak cangkang
biji melinjo secara in vitro. Perbedaan konsentrasi maltodekstrin tidak menyebabkan perbedaan
karakteristik aliran ekstrak cangkang biji melinjo (0,722; p