digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Biokorosi merupakan proses deteriorasi material logam oleh aktifitas beragam mikroba yang umumnya melekat dalam bentuk biofilm pada pipa industri perminyakan. Biokorosi secara umum diatasi dengan mengeradikasi biofilm pada pipa menggunakan antimikroba sintetik, namun senyawa tersebut dapat bersifat toksik terhadap lingkungan. Penelitian terbaru menunjukan bahwa biosurfaktan, suatu metabolit yang dihasilkan oleh mikroba, memiliki aktivitas anti-biofilm sehingga mampu menghambat pembentukan serta mengeradikasi biofilm pada permukaan material. Kemampuan anti-biofilm dan sifat ramah lingkungan yang dimiliki biosurfaktan menjadikannya kandidat potensial pengganti antimikroba sintetik dalam mengeradikasi biofilm dan mengatasi biokorosi. Untuk menjawab kebutuhan industri, performa biosurfaktan dalam mengeradikasi biofilm dari konsorsium alam di berbagai sistem fluida dan efeknya terhadap laju korosi penting untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa biosurfaktan yang dihasilkan oleh bakteri indigen sumur minyak bumi dalam mengeradikasi biofilm dari konsorsium bakteri yang tumbuh pada air formasi dalam sistem hidrostatis dan hidrodinamis. Penelitian ini dilakukan melalui pembentukan biofilm dari konsorsium bakteri air formasi pada baja Carbon Steel ST37 di sistem hidrostatis dan hidrodinamis. Eradikasi biofilm dilakukan dengan mendedahkan biosurfaktan pada biofilm yang telah matang. Performa biosurfaktan dalam mengeradikasi biofilm ditentukan berdasarkan penurunan berat basah biofilm pada baja setelah pendedahan biosurfaktan. Analisis dinamika komunitas dilakukan dengan metode angka lempeng total dan laju korosi baja ditentukan dengan metode weight-loss. Visualisasi biofilm sebelum dan setelah eradikasi serta analisis produk korosi dilakukan menggunakan Scanning Electron Microscopy - Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDS). Pembentukan biofilm matang pada sistem hidrostatis maupun hidrodinamis dicapai pada hari ke-10, dengan struktur biofilm yang lebih padat pada sistem hidrodinamis. Ditemukan bakteri aerob, penghasil asam, dan anaerob pada biofilm di sistem hidrostatis maupun hidrodinamis. Penelitian menunjukan bahwa biosurfaktan F7 dengan konsentrasi 500 μg/mL mampu mengeradikasi biofilm matang pada sistem hidrostatis dan hidrodinamis hingga 78% dan 63% secara berurutan. Pemberian biosurfaktan mampu menurunkan jumlah bakteri aerob dan penghasil asam di sistem hidrostatis maupun hidrodinamis, namun hanya dapat mengeliminasi bakteri anaerob pada sistem hidrostatis. Eradikasi biofilm hanya memberikan efek penghambatan laju korosi baja Carbon Steel ST37 pada sistem hidrostatis, dimana laju korosi baja pada sistem hidrostatis adalah 0,1330 mm/tahun dan pada sistem hidrodinamis adalah 1,4512 mm/tahun. Penelitian juga menunjukan bahwa produk biokorosi Carbon Steel ST37 terdiri atas FeO dan Fe2O3. Berdasarkan penelitian, biosurfaktan mampu menggantikan antimikroba sintetik untuk mengeradikasi biofilm pada baja, namun pengaruh jangka panjangnya terhadap korosi pipa baja perlu diteliti lebih lanjut.