2018 TA PP Muhammad Firas Rasyid Abdurrahman 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Irwan Sofiyan
Pada paruh dekade kedua Abad 21, Tiongkok mengklaim sebagian besar dari Laut Natuna Utara—dikenal sebagai Laut Cina Selatan—berdasarkan area perikanan historis Tiongkok. Klaim tersebut disebut Nine-Dashed Line. Klaim Tiongkok juga masuk ke daerah Indonesia. Akibatnya, bentrokan antarnegara sering terjadi dan Tiongkok menjadi ancaman konvensional yang besar bagi Indonesia. Tujuan tesis ini adalah membandingkan alat utama sistem senjata (alutsista) pertahanan udara saat ini dan akan datang dan menyarankan alutsista mana yang paling baik menangkal serangan kapal induk Tiongkok Liaoning (CV-16), termasuk pesawat tempur yang diangkutnya.
Untuk mencapai tujuan awal, tesis ini melakukan riset berbasis simulasi dengan perangkat lunak Extended Air Defence Simulation (EADSIM). EADSIM mensimulasikan scenario berdasarkan pengguna untuk menghasilkan simulasi perang akurat—dalam kasus ini antara Indonesia dan Tiongkok. Data yang dihasilkan EADSIM diinterpretasikan menjadi kemungkinan keberhasilan misi, kematian per percobaan penembakan, dan persentase keselamatan platform. Selain itu, studi benefit/cost juga dilakukan. Selanjutnya, studi banding berdasarkan interpretasi data EADSIM dan analisis benefit/cost dilaksanakan. Hasil dari tesis ini dapat membantu penentu kebijakan untuk memutuskan alutsista pertahanan udara yang cocok untuk melindungi Pulau Natuna dari ancaman Tiongkok.
Perpustakaan Digital ITB