digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pisang merupakan tanaman dengan jumlah konsumsi tertinggi keempat di Indonesia, namun produktivitasnya tidak meningkat signifikan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya gangguan penyakit. Panama disease merupakan penyakit pada pisang yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f.sp. cubense (Foc), dan salah satu Ras yang paling banyak di Indonesia adalah Foc TR4 yang menyebabkan kerugian ekonomi akibat turunnya produksi buah sebagai komoditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan tanaman pisang terhadap panama disease dengan melihat ekspresi gen Pathogenesis related (PR) 1 dan 3 pada tanaman pisang yang diinfeksi jamur Foc TR4. Pada penelitian ini digunakan kultivar mas dan kepok yang dikultur secara in vitro. Infeksi dilakukan saat kultur pisang dalam umur fisiologis yang sama yaitu memiliki 4 helai daun. Foc TR4 dibuktikan secara morfologi dengan pengamatan mikroskopis dan secara molekuler menggunakan primer spesifik Foc TR4. Infeksi Foc TR4 dilakukan pada medium interaksi bebas gula selama 14 hari. Pengamatan morfologi dilakukan selama masa infeksi sedangkan analisis untuk ekspresi gen PR1 dan PR3 dilakukan pada hari ke-4, ke-8, dan ke-14 setelah infeksi. Pengukuran secara semikuantitatif dilakukan menggunakan perangkat imageJ. Hasil pengamatan morfologi dan molekuler sampel BKK3 dan BKS3 terkonfirmasi Foc TR4. Hasil infeksi pada kedua kultivar pisang secara morfologi menunjukkan bahwa kelompok pisang yang diinfeksi Foc TR4 menunjukkan gejala panama disease sedangkan kelompok kontrol masih terlihat sehat. Pisang kepok menunjukkan gejala penyakit yang lebih nyata dibandingkan pisang mas yaitu perubahan warna daun yang menguning sudah disertai munculnya bintik kecoklatan. Hasil ImageJ menunjukkan bahwa ekspresi gen PR1 dan PR3 pada kelompok pisang infeksi lebih tinggi dibandingkan kontrol, selain itu pada pisang mas kedua gen ketahanan memiliki tingkat ekspresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pisang kepok. Ekspresi tertinggi dari kedua gen terjadi pada hari ke-4. Diduga pola ekspresi gen PR1 dan PR3 berkorelasi dengan ketahanan pisang terhadap Foc TR4, sehingga berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pisang kepok relatif lebih rentan dibandingkan pisang mas terhadap Foc TR4.