digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP MAGHFIRANI 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Indeks ketahanan energi Indonesia lebih rendah jika dibandingkan negara lain. Dalam Energy Trilema Indeks yang diterbitkan oleh World Energy Council pada tahun 2016, Indonesia berada dalam urutan 85 dari 125 negara. Tingginya ketergantungan impor bahan bakar yang mencapai lebih dari 40% dari total konsumsi, terbatasnya energi alternatif selain dari fossil dan belum adanya Cadangan Penyangga Energi (CPE) merupakan beberapa alasan yang membuat ketahanan energi Indonesia rendah. Oleh karena itu, peningkatan CPE merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Undang-undang No.30 Tahun 2007 tentang Energi memberikan mandat kepada Pemerintah untuk menyediakan CPE dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional. Dengan memperhatikan persentase konsumsi energi final dan peran startegis terhadap pembangunan berkelanjutan, studi ini akan memfokuskan pada CPE pada dua jenis energi yaitu Minyak Bumi dan Bahan Bakar Minyak (BBM). Dengan mengacu pada kepada rekomendasi volume CPE dari Dewan Energi Nasional (DEN) yaitu selama 30 hari konsumsi, hasil perhitungan menunjukan bahwa dibutuhkan 30.80 - 61.55 juta barrels minyak bumi dan 13.27 - 71.09 juta barrels BBM sebagai CPE dengan menggunakan dua skenario pembangunan dan penyediaan. Dengan melakukan analisis struktur biaya, didapatkan jumlah kebutuhan biaya untuk pembangunan awal yaitu sebesar $1,798 - 6,170 juta pada skenario pertama dan $3,889 - 18,882 juta skenario kedua. Mekanisme pendanaan untuk pembangunan CPE dalam studi ini bersumber dari premi pengurasan energy fosil dengan cara menerapkan pungutan atau pajak terhadap penjualan BBM khususnya BBM yang tidak bersubsidi dan dengan menerbitkan obligasi. Dari empat tipe penyimpanan, dapat disimpulkan bahwa biaya pembangunan dan pengoperasian CPE yang paling murah adalah pada saltcavern, sedangkan biaya yang paling mahal pada fasilitas penyimpanan yang berdiri sendiri (stand-alone facility). Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan pula bahwa semakin cepat Pemerintah membangun CPE maka biaya yang dibutuhkan akan semakin sedikit, mengingat semakin meningkatnya konsumsi energi di masa mendatang seiring dengan pertambahan populasi. Oleh karena itu, Pemerintah diharapkan melakukan upaya untuk meningkatkan ketahanan energi nasional seperti membangun CPE, mengembangkan energi baru dan terbarukan dan mengurangi ketergantungan impor.