Pada tahap eksplorasi awal di Lapangan Kenanga, Formasi Cisubuh bukan merupakan target. Hal ini karena pada Formasi Cisubuh terdapat gas dangkal yang menyebabkan permasalahan teknis dalam pengeboran. Namun, seiring meningkatnya kebutuhan gas, maka dilakukan eksplorasi di zona-zona baru ataupun existing yang belum diproduksi seperti gas dangkal pada Formasi Cisubuh. KK-15 merupakan reservoir batupasir yang terletak di Formasi Cisubuh dengan kedalaman 400-500 m TVDSS. Sumur SAP-1 yang berlokasi di dekat Lapangan Kenanga diketahui telah dilakukan drill stem test (DST) pada interval KK-15 dan diperoleh laju awal aliran gas 7 MMSCFD. Analisis terintegrasi antara data log dan seismik cukup penting dalam penelitian ini. Respon gas diindikasikan dengan total gas (TG) yang tinggi pada data log lumpur. Pada log tali kawat, zona gas ditunjukkan dengan resistivitas tinggi dan crossed over antara RHOB dan NPHI. Pada data seismik, gas dangkal diidentifikasi sebagai amplitudo yang terang (bright spot). Dengan mengekstrak amplitudo seismik ini maka dapat digunakan untuk mengetahui geometri reservoir. Identifikasi gas dangkal juga dilakukan melalui interpretasi AVO dengan menganalisis selisih amplitudo pada far stack dengan near stack. Hasil interpretasi menunjukkan KK-15 merupakan zona gas dangkal yang terendapkan di lingkungan tidal flat dengan reservoirnya berupa tidal sand ridge. Ukuran dimensi yang dimiliki reservoir ini cukup luas yaitu 12 x 5 km. Berdasarkan perhitungan volume diketahui gas in place pada lapangan ini adalah 64.6 BCF.
Perpustakaan Digital ITB