Perekahan hidraulik telah terbukti sebagai metode stimulasi yang paling layak
untuk mengembangkan reservoir TLS di lapangan ALEA. Lebih dari seratus sumur
telah dilakukan teknik perekahan hidraulik. Saat ini pemilihan kandidat sumur
menjadi sulit karena teridentifikasi kurang potensial, maka teknologi baru telah
diperkenalkan yang disebut sebagai perekahan hidraulik flow channel. Perekahan
hidraulik flow channel menciptakan konduktivitas rekahan yang lebih tinggi yang
akan bermanfaat bagi peningkatan produksi.
Salah satu kriteria keberhasilan program perekahan hidraulik adalah laju produksi
setelah perlakuan perekahan. Sumur harus dapat mengalirkan hidrokarbon dalam
nilai yang ekonomis. Prediksi laju produksi setelah perlakuan perekahan
memainkan peran penting sebelum mengusulkan sumur kandidat untuk distimulasi
dengan perekahan flow channel. Simulasi produksi seperti Wellflo dapat digunakan
untuk memprediksi laju produksi setelah perawatan rekah. Pendekatan dengan
menggunakan kecerdasan buatan juga menawarkan solusi yang dapat digunakan
untuk tujuan ini yang akan dibahas dalam penelitian ini.
Adaptive neuro-fuzzy inference system (ANFIS) digunakan dalam penelitian ini
untuk memprediksi laju produksi sumur di reservoir TLS setelah dilakukan
perekahan dengan flow channel. Dalam pemodelan ini, input adalah sifat reservoir
dari TLS dan parameter fraktur hidraulik sementara output adalah laju produksi.
ii
Model yang dikembangkan dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk
memprediksi laju produksi di lapisan TLS karena validasi data prediksi
menunjukkan hasil yang baik. Dan parameter yang paling berpengaruh terhadap
laju produksi setelah perekahan hidraulik flow channel pada lapisan adalah
konduktivitas rekahan.