digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Desa Pakraman Padangtegal merupakan salah satu desa adat yang terdapat di Kelurahan Ubud, Kec. Ubud, Kab. Gianyar. Sebagai salah satu destinasi utama wisata dengan adanya wisata Monkey Forest, Desa Padangtegal memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungannya sebagai salah satu faktor penting pendukung kepuasan wisatawan. Oleh karenanya Desa Padangtegal mengelola sampahnya sendiri dengan membentuk sebuah lembaga pengelola persampahan yaitu Rumah Kompos. Meski pengelolaan sampah di Desa Padangtegal sudah lebih baik dibanding wilayah-wilayah lain di Indonesia, pengolahan yang dilakukan di kawasan masih minim. Dengan tingkat pelayanan penanganan sampah sebesar 100%, saat ini pengurangan sampah melalui aktifitas 3R (reduce, reuse, recycle) hanya teridentifikasi sebesar 5,06% BB (Berat Basah). Oleh karena itu dibutuhkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah yaitu Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), untuk mendukung peningkatan aktifitas pengurangan sampah. Desain TPST serta pengembangan sistem pengelolaan persampahan direncanakan untuk jangka waktu pelayanan 10 tahun. Skenario pengelolaan sampah ditentukan melalui metode simple additive weighting, sehingga diperoleh sekanrio pengelolaan sampah Desa Padangtegal yang terpilih adalah skenario dengan tingkat pelayanan mencapai 100%, dengan aktifitas pengolahan sampah melalui TPST hingga pada akhir masa perencanaan sampah dapat tereduksi hingga 18% di sumber. Pada skenario pengelolaan sampah terpilih, pengolahan sampah di TPST Ubud akan ditingkatkan secara bertahap hingga pada akhir masa layanan seluruh timbulan sampah desa dapat dikelola secara mandiri sedangkan sampah yang belum diolah di kawasan akan dibawa ke TPST Temesi Berdasarkan sampling serta perhitungan yang dilakukan, timbulan sampah Desa Padangtegal saat ini mencapai 38,18 m3/hari dengan komposisi sampah terbesar berdasarkan berat basahnya berasal dari daun dan ranting (39,87% BB), sampah makanan (29,07% BB), serta plastik (13,11% BB). Berdasarkan potensi pengolahan yang dimiliki, maka ditentukan beberapa alternatif pengolahan dengan alternatif pengolahan antara lain pengolahan sampah organik melalui pengomposan dengan metode windrow composting, pencacahan terhadap sampah plastik, serta pengumpulan material daur ulang . Sehingga melalui perhitungan yang dilakukan dengan proyeksi perencanaan selama 10 tahun, diperoleh luas kebutuhan TPST Ubud yaitu seluas 3266,73 m2. Dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya) pembangunan berdasarkan spesifikasi teknis yang ditentukan sebesar Rp5.628.660.000,00.