Kegiatan penambangan pada endapan epitermal high sulphidation dengan alterasi silika masif berpotensi untuk membangkitkan air asam tambang karena batuannya mengandung sulfida. Langkah awal untuk pengendalian air asam tambang yaitu dengan karakterisasi geokimia batuan. Karakterisasi geokimia dilakukan dengan uji statik dan uji kinetik. Uji mineralogi XRD (X-Ray Diffraction) dan uji unsur XRF (X-Ray Fluorescence) dilakukan untuk mengkonfirmasi unsur atau mineral dalam batuan yang berpotensi membentuk asam. Selain itu, diperlukan juga uji kualitas air hasil lindian untuk dibandingkan dengan baku mutu yang tertera pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 202 Tahun 2004 untuk menentukan kualitas air.
Dari hasil pengujian, 1 sampel merupakan batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF-HC) dan 5 sampel merupakan batuan yang berpotensi membentuk sedikit asam (PAF-LC). Jika batuan merupakan ore, maka untuk pengolahan air tambang dapat dilakukan setelah proses penambangan karena sumber air yang berpotensi untuk bersifat asam berasal dari tailing hasil pengolahan ore dengan cara water cover atau dari spent ore jika ekstraksi bijih menggunakan metode heap leach dengan cara enkapsulasi. Jika batuan merupakan waste, maka pembentukan air asam tambang dapat dicegah dengan metode enkapsulasi.
Perpustakaan Digital ITB