digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP JONATHAN SAPUTRA 1-ABSTRACT.pdf
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah jenis virus yang menyerang sel T CD4^+. Kurangnya jumlah sel T CD4^+ membuat sistem imunitas tubuh melemah. Akibatnya, seseorang menjadi lebih beresiko menderita AIDS atau penyakit lain yang menyerang sistem imunitas. Fenomena HIV dimodelkan ke dalam bentuk sistem taklinier dengan gangguan. Belum ada metode baku untuk menyelesaikan masalah terkait dengan kontrol untuk sistem taklinier selain dengan komputasi yang kompleks, sehingga sistem taklinier dihampiri oleh suatu sistem bilinier dengan memanfaatkan metode Bilinierisasi Carleman. Suatu desain kontrol kokoh H_∞ dirancang sebagai masukan kontrol untuk mengatasi adanya gangguan di dalam sistem dinamik. Secara umum, kemoterapi pengobatan HIV masih sebatas menghambat proses replikasi virus. Oleh karena itu, masukan kontrol kokoh H_∞ dideskripsikan sebagai kemoterapi hypothetical drugs yang mampu mengeliminasi konsentrasi HIV di dalam plasma darah. Kontrol kokoh H_∞ dirancang dengan menggunakan matriks-matriks koefisien pada sistem bilinier. Analisis hasil simulasi dilakukan dengan melihat pengaruh penggunaan masukan kontrol pada sistem bilinier dan pada sistem taklinier. Dari simulasi numerik, seseorang akan menderita simptom berat apabila masukan kontrol tidak diberikan. Hal ini menunjukkan urgensi dari masukan kontrol kokoh H_∞ untuk diterapkan pada sistem sebagai wujud kemoterapi dengan waktu tunggu. Berdasarkan hasil simulasi dengan masukan kontrol H_∞, sistem bilinier memiliki trend variabel keadaan yang mampu menyerupai trend variabel keadaan sistem taklinier. Selain itu, kontrol kokoh H_∞ pada sistem bilinier menghasilkan suatu kecepatan penurunan konsentrasi partikel HIV dan konsentrasi sel T CD4^+ yang terinfeksi yang mendekati kecepatan penurunan pada sistem taklinier. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan masukan kontrol kokoh H_∞ pada sistem bilinier menjadikan sistem bilinier mampu menghampiri perilaku sistem taklinier secara efektif dan representatif.