digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada tanggal 29 Mei 2006 terjadi semburan lumpur di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Di sekitar pusat semburan lumpur terbentuk sebuah kawah yang pada penelitian kali ini disebut sebagai kaldera. Kaldera merupakan fitur vulkanik yang terbentuk dari runtuhnya tanah setelah letusan vulkanik. Pada kaldera ini terjadi amblesan yang berbentuk sirkular atau hampir sirkular. Salah satu teknologi yang dapat merekam bentuk kaldera adalah Terrestrial Laser Scanner. Alat ini dapat membuat model 3D dari objek yang dipetakannya. Berangkat dari metode penentuan bentuk kaldera ini, maka dilakukan penelitian dengan tujuan membuat model 3D wilayah lumpur Sidoarjo dan fitur-fitur vulkanik yang terbentuk. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, pengambilan data dengan menggunakan Terrestrial Laser Scanner, pengolahan data, dan analisis. Untuk membentuk model 3D perlu dilakukan pengolahan data terlebih dahulu, yang meliputi registrasi data, filtering, dan surfacing. Nilai kesalahan registrasi yang diperoleh adalah 0.005m. Berdasarkan hasil surfacing terlihat beberapa fitur morfologi yang ada di wilayah lumpur Sidoarjo, seperti kaldera, jalur aliran lumpur, pola retakan, badan tanggul, dan jalan. Dari penelitian ini dihasilkan model 3D geometri lumpur Sidoarjo yang memperlihatkan fitur-fitur morfologi yang ada serta menunjukkan bahwa reaktifasi patahan Watukosek bukan merupakan penyebab terjadinya semburan lumpur Sidoarjo.