Evolusi Cekungan Bandung tidak terlepas dari aktivitas volkanisme Komplek
Gunungapi Sunda yang terjadi pada Kala Pleistosen. Tercatat Komplek
Gunungapi Sunda telah beberapa kali mengalami erupsi bersifat eksplosif yang
menghasilkan berbagai macam endapan piroklastik. Untuk mengetahui
mekanisme erupsi tersebut perlu dilakukan analisis lebih lanjut mulai dari
pengamatan singkapan sampai analisis komponen yang terkandung.
Maksud penelitian ini adalah untuk menganalisis endapan piroklastik hasil erupsi
Komplek Gunungapi Sunda sehingga dapat diketahui proses-proses yang terjadi
di dalam tubuh gunungapi hingga material terendapkan. Sementara tujuan
penelitian ini adalah untuk menentukan mekanisme pengendapan dari endapan
piroklastik hasil erupsi Komplek Gunungapi Sunda, menentukan fase erupsi, dan
menentukan mekanisme erupsi Komplek Gunungapi Sunda. Metode penelitian
yang digunakan pada penelitian ini meliputi studi literatur, analisis fasies, analisis
volkanostratigrafi, analisis komponen, dan analisis tekstural.
Hasil analisis sepuluh fasies yang dilakukan pada tujuh singkapan di daerah
penelitian menunjukkan produk erupsi Komplek Gunungapi Sunda diendapkan
dengan mekanisme fluid-escape dominated flow-boundary zone, tractiondominated flow-boundary zone, dan direct fallout dominated flow-boundary zone.
Kemudian hasil analisis volkanostratigrafi di daerah penelitian menunjukkan
terdapat dua periode volkanisme Komplek Gunungapi Sunda. Periode volkanisme
Pra-Sunda terdiri dari fase pembukaan dan klimaks pembentukan kaldera,
sedangkan periode volkanisme Sunda terdiri dari fase prakaldera, pembukaan, dan
klimaks pembentukan kaldera. Hasil pengamatan morfologi vesikuler pada
komponen juvenil menunjukkan kecepatan pendakian magma yang tinggi pada
fase klimaks pembentukan Kaldera Pra-Sunda maupun Sunda. Sementara itu hasil
perhitungan decompression rate menunjukkan nilai yang lebih besar pada fase
prakaldera Sunda akibat komposisi magma yang lebih basa.