digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TA PP IRWAN 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

Udang putih Litopenaeus vannamei merupakan komoditas akuakultur Indonesia dengan produksi 410.000 ton pada tahun 2015. Namun, masih terdapat masalah umum dalam budidaya udang putih yaitu kerentanan terhadap infeksi patogen Vibrio sp. yang dapat menyebabkan kematian massal. Salah satu potensi strategi penanganan masalah tersebut adalah teknologi bioflok. Bioflok adalah kumpulan mikroorganisme yang hidup dalam agregat. Bioflok dapat terbentuk secara in-situ, tetapi produksinya sulit dikontrol. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan optimasi produksi bioflok eks-situ menggunakan kultur mikroba: (1) probiotik Bacillus cereus, (2) B. megaterium, (3) mikroalga Chaetoceros calcitrans, dan (4) konsorsium bakteri nitrifikasi Nitrosomonas sp. dan Nitrobacter sp., pada tiga variasi rasio persentase inokulum (1):(2):(3):(4) yaitu 1:1:6:6, 1:1:5:7, dan 1:1:7:5 (%v/v). Digunakan substrat molase 0.5% (v/v) sebagai sumber karbon dan pupuk ZA sebagai sumber nitrogen dengan rasio C:N 15:1 dalam air laut bersalinitas 5 ppt. Diamati kondisi fisika kimia, berat kering(dry weight), serta ukuran partikel bioflok pada hari ke-2, 4, 6 dan 8 produksi. Didapatkan produksi optimal dicapai dengan rasio kultur 1:1:6:6 dan periode 6 hari, dengan rata-rata ukuran flok 109,3±3,0 μm dan indeks volume bioflok sebesar 76.67±5.77 mL/L. Bioflok optimal kemudian diaplikasikan pada uji tantang selama 3 hari. Terdapat enam perlakuan uji tantang: (NET) kontrol netral, tanpa penambahan bioflok maupun Vibrio sp., (P) kontrol positif, dengan penambahan bioflok saja, (N) kontrol negatif, dengan penambahan Vibrio sp. saja, (1) penambahan bioflok 24 jam sebelum, (2) bersamaan dengan, dan (3) 24 jam sesudah penambahan Vibrio sp. Selama uji tantang, diamati kelulushidupan udang, kondisi air, serta dinamika populasi mikroba pada air dan udang. Didapatkan hasil kelulushidupan udang tiap perlakuan mencapai (NET) 68.6±2.31%, (P) 71.2±0.92% (N) .67±2.53%, (1)58.67±2.66%, (2) 59.6±3%, dan (3) 55.33±2.21% setelah tiga hari perlakuan. Terdapat 11 isolat bakteri dominan selama proses uji tantang dari isolasi air dan udang kultur. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa pemberian bioflok dapat meningkatkan kelulushidupan kultur post- larva udang putih terhadap paparan Vibrio sp.