Pemetaan geologi pada daerah dengan topografi terjal serta tutupan vegetasi yang
rapat memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Salah satu metode yang dapat
digunakan untuk membantu pemetaan di daerah tersebut adalah menggunakan
metode penginderaan jauh atau Remote Sening. Citra yang digunakan pada
penelitian ini adalah Advanced Land Observing Satellite (ALOS) 2 Phase Array
Type L-band Synthetic Aperture Radar (PALSAR) 2 karena citra tersebut memiliki
panjang gelombang 22,9 cm (L-Band) sehingga memungkinkan untuk menembus
tutupan kanopi vegetasi serta tidak dibatasi oleh kondisi cuaca serta waktu akuisisi.
Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi tatanan geologi menggunakan data citra
ALOS 2 PALSAR 2 yang dibuktikan dengan pemetaan geologi lapangan.
Penelitian dilakukan di daerah Gunung Kendang, Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Garut, Jawa Barat. Stratigrafi daerah penelitian dibagi ke dalam dua
khuluk, yaitu Khuluk Kendang dan Khuluk Papandayan, yang dibagi menjadi 11
satuan litologi. Khuluk Kendang terdiri dari tiga gumuk yaitu Gumuk Jaya, Gumuk
Cigangsa, dan Gumuk Darajat. Khuluk Papandayan terdiri dari Gumuk Puntang.
Struktur geologi di daerah penelitian berupa sesar geser menganan di barat daya
Darajat dan di daerah Gunung Puntang yang ditunjukkan dengan adanya batuan
alterasi, mata air, dan fumarola. Hasil observasi lapangan yang didukung dengan
analisis petrografi menunjukkan bahwa litologi pada daerah penelitian terdiri dari
andesit, breksi piroklastik, breksi tuf, dan lapili tuf. Komposit RGB: HV-HH-VV
menunjukkan rona merah berupa area vegetasi rapat, warna hijau menunjukkan area
vegetasi pendek, dan rona biru menunjukkan area lahan basah. Litologi yang
resisten menunjukkan relief yang kasar ditandai dengan rona putih terang
sedangkan litologi yang kurang resisten menunjukkan relief yang halus ditandai
dengan rona yang lebih gelap pada ALOS 2 PALSAR 2. Hasil pengukuran
suseptibilitas magnetik menunjukkan bahwa produk lava memiliki nilai
suseptibilitas lebih dari 10 × 10-3 sedangkan pada produk piroklastik memiliki nilai
suseptibilitas kurang dari 10 × 10-3.