Hutan gambut merupakan salah satu ekosistem yang paling terancam keberadaannya di Indonesia karena mendapat tekanan dari berbagai aktivitas manusia, salah satunya yaitu konversi menjadi perkebunan sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simpanan karbon baik pada bagian atas maupun bawah permukaan di kedua lokasi penelitian yaitu hutan lindung gambut dan hutan gambut yang dikonversi menjadi kebun sawit. Penentuan simpanan karbon atas permukaan di hutan lindung, diasumsikan hanya dibatasi pada biomassa pohon dengan diameter lebih dari 20 cm dan penentuan simpanan karbon atas di kebun sawit, dibatasi pada biomassa tanaman sawit (Elaeis guineensis) dan tanaman pinang (Areca catechu). Penentuan simpanan karbon bawah permukaan, diasumsikan diperoleh dari simpanan karbon tanah. Inventarisasi diameter pohon, tanaman dominan dan pengambilan sampel tanah dilakukan pada jalur transek yang terdiri dari 6 plot berukuran 20m x 20m di masing-masing lokasi penelitian. Kedalaman gambut pada hutan lindung gambut dan kebun sawit masing-masing 6 m dan 3,6 m. Hasil dari ke enam plot pada hutan lindung gambut diperoleh sebanyak 26 individu pohon dengan kisaran diameter dari 20-95 cm yang berasal dari 10 jenis serta pada lahan gambut yang dikonversi menjadi lahan sawit, diperoleh 44 individu tanaman sawit dan 45 individu tanaman pinang. Hasil perhitungan simpanan karbon atas permukaan pada kedua lokasi masing-masing sebesar 114,56 ton C/ha dan 77,754 ton C/ha. Simpanan karbon bawah permukaan pada kedua lokasi masing-masing sebesar 6.186,155 ton C/ha dan 3.908,42 ton C/ha. Jumlah simpanan karbon atas dan bawah permukaan pada kedua lokasi yaitu sebesar 6.300,715 ton C/ha dan 3.986,18 ton C/ha. Simpanan karbon yang hilang akibat konversi hutan sebesar 2.314,53 ton C/ha. Penelitian ini menunjukkan bahwa konversi hutan lindung gambut menjadi perkebunan sawit dapat mengakibatkan kehilangan simpanan karbon sebesar 36,73%.