digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sawi hijau merupakan salah satu komoditi sayuran yang sangat potensial untuk dibudidayakan. Sawi hijau digemari masyarakat mulai dari masyarakat kelas bawah hingga masyarakat kelas atas (Fahmi 2013). Teknik budidaya tanaman yang perlu mendapat perhatian diantaranya adalah pemupukan. Berdasarkan kasus bahwa penggunaan pupuk anorganik dapat mengurangi kesuburan tanah, maka penggunaan pupuk organik mulai ramai dilakukan. Kelebihan pupuk organik dari anorganik yaitu menambah kandungan hara tanah, dapat menggemburkan top soil, meningkatkan jumlah populasi mikroorganisme, serta meningkatkan daya serap dan daya simpan air dalam tanah (Sutejo, 2002). Penelitian ini menggunakan pupuk organik dari limbah sayuran Brassica yang didekomposisi dengan jamur Marasmius sp. dan ditambahkan ragi Saccharomyces sp. Jamur Marasmius sp. mampu menghasilkan enzim lakase dan selulase yang dapat mendegradasi lignin dan selulosa sel tanaman. Sementara itu, ragi Saccharomyces sp. Menghasilkan sitokinin dan memaksimalkan kinerja Marasmius sp.. Kompos dari limbah sayuran Brassica dicobakan untuk budidaya sawi varietas Tosakan (Brassica juncea L.) dalam penelitian ini. Perlakuan kontrol dilakukan sesuai dengan prosedur Sumpena dan Asep (2014). Penelitian yang dilakukan di screen house ITB Jatinangor ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk organik dari limbah sayuran Brassica terhadap pertumbuhan tanaman sawi dan menentukan kebutuhan air tanaman sawi. Parameter tanaman yang diamati pada penelitian ini adalah konsumsi air tanaman, pertumbuhan tanaman (luas dan jumlah daun), bobot panen, kadar klorofil. Hasil penelitian ini didapatkan kebutuhan air tanaman sawi dengan pupuk limbah sayuran Brassica 70,94 ml/hari atau 8,94 mm/hari sedangkan pada kontrol didapatkan kebutuhan air lebih rendah adalah 64,63 ml/hari atau 8,23 mm/hari. Luas daun untuk perlakuan kompos adalah 118,89 cm2 dan untuk perlakuan kontrol adalah 81,49 cm2. Jumlah daun untuk perlakuan kompos adalah 11 dan untuk perlakuan kontrol adalah 10. Bobot panen untuk perlakuan kompos adalah 90,84 gram dan untuk perlakuan kontrol adalah 59,63 gram . Kadar klorofil untuk perlakuan kompos adalah 11,26 dan untuk perlakuan kontrol adalah 9,2. Berdasarkan pola grafik didapatkan persamaan model matematis pertumbuhan terhadap konsumsi air pada pupuk organik adalah -0,0158x6 + 0,4443x5 - 4,8702x4 + 26,077x3 - 70x2 + 87,344x - 34,177 dan kontrol adalah y = -0,019x6 + 0,5008x5 - 5,1399x4 + 25,884x3 - 65,925x2 + 78,981x - 29,884.