Lapangan WD adalah lapangan dengan reservoir gas berumur Paleosen dan Jura Tengah yang terdapat di Cekungan Bintuni. Lingkungan pengendapan reservoir yang berumur Jura adalah laut dangkal, sedangkan reservoir Paleosen adalah laut dalam sampai laut dangkal. Elemen arsitektur reservoir Paleosen beragam yaitu endapan kipas dasar laut (submarine lobes), submarine channels, dan sistem shelf-edge delta. Bentuk struktur Lapangan WD adalah antiklin yang berorientasi baratlaut-tenggara dan dipotong oleh sesar-sesar mendatar (strike-slip) yang berpotensi membuat kompartementalisasi reservoir. Rencana pengembangan Lapangan WD membutuhkan pemahaman mengenai tatanan struktur. Analisis tatanan struktur Lapangan WD meliputi interpretasi data seismik beserta keterbatasannya, interpretasi sesar beserta konteks tektonik regional, konversi dan analisis peta struktur kedalaman. Analisis tatanan stuktur, distribusi reservoir, dan hubungannya dengan potensi kompartementalisasi reservoir yang divalidasi oleh plot tekanan formasi reservoir terhadap kedalaman. Pada Lapangan WD terdapat tiga kulminasi struktur utama, yaitu daerah Utara-Sentral, Selatan, dan pop-up struktur dekat Sumur WD3. Terdapat tiga tren arah sesar di Lapangan WD, yaitu sesar berorientasi barat-timur, timurlaut-baratdaya, dan timurtimurlaut-baratbaratbaya. Sesar mendatar berumur Miosen berarah barat-timur merupakan elemen utama yang mempengaruhi tatanan struktur di Lapangan WD dan berperan dalam kompartementalisasi reservoir. Sesar mendatar yang berorientasi barat-timur ini memiliki pergeseran vertikal sampai dengan 1000 ft (304,8 m) dan mengalami reaktivasi pada umur Pliosen-Pleistosen. Kombinasi antara komponen struktural, model distribusi reservoir, dan interpretasi perbedaan kontak hidrokarbon menjelaskan jebakan dan kompartementalisasi reservoir Paleosen.