digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebutuhan air minum untuk Kota Bandung seiring dengan perkembangan penduduk terus meningkat. Untuk dapat memenuhi perkembangan kebutuhan air minum diperlukan evaluasi dan optimalisasi kinerja dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) . Instalasi pengolahan air (IPA) Dago Pakar merupakan salah satu instalasi milik PDAM Tirtawening yang mengolah air minum untuk melayani wilayah Bandung Utara dengan kapasitas 600 l/dtk. Kinerja IPA Dago Pakar dapat diketahui melalui evaluasi dengan meninjau kebutuhan air, kuantitas dan kualitas air baku, kapasitas pengolahan IPA dan kualitas air produksi yang dihasilkan IPA. Berdasarkan hasil evaluasi operasional dan desain IPA Dago Pakar yang dilakukan oleh penulis, ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi di IPA Dago Pakar terkait operasional dan desain unit pengolahan. Ketidaksesuaian kondisi air baku yang masuk ke IPA pada awal perencanaannya dengan kondisi eksisting saat ini menjadi salah satu penyebab permasalahan tersebut. Selain itu, saat ini IPA Dago Pakar belum dilengkapi unit pengolahan lumpur, lumpur yang dihasilkan dibuang tanpa diolah terlebih dahulu ke sungai. Hasil optimalisasi desain, maka debit produksi dapat ditingkatkan menjadi 700 l/dtk. Pengembangan unit yang perlu dilakukan adalah penambahan unit prasedimentasi, perubahan ketinggian terjunan pada bak koagulasi dan penambahan pipa pembubuh koagulan, pelebaran luas celah bukaan flokulasi, penganggantian plat setller menjadi tube settler pada proses sedimentasi, penggantian diameter dan ketinggian media filter serta penambahan unit pengolah lumpur menggunakan slude drying bed.