Sistem koordinat menjadi suatu hal yang penting dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas diantaranya pada kegiatan survei geologi, survei geofisika (seismik), pemetaan titik bor, dan pemetaan asset. Dugaan terdapatnya sistem yang tidak homogen menjadi suatu permasalahan ketika tidak dicermati oleh pengguna. Salah satunya terjadi akibat sistem yang digunakan pada zaman Belanda yang banyak. Hal ini dapat dilihat dengan adanya beberapa datum koordinat yang ada di Indonesia. Permasalahan dapat timbul akibat adanya perbedaan referensi sistem koordinat dan sumber daftar koordinat pada suatu wilayah kerja. Penelitian ini dimulai dengan studi literatur, menginventarisasi pemamfaatan sistem koordinat dan mengumpulkan data yang berkaitan. Dari permamfaatannya dan beberapa data koordinat beserta parameter transformasi dilakukan perbandingan, kemudian dilakukan analisis. Dari hasil didapatkan beberapa sumber daftar koordinat seperti titik yang sama dengan nilai berbeda dan titik yang berbeda dengan nilai yang sama. Adanya indikasi ketidakomogenan parameter transformasi pada tiap-tiap daerah. Hal ini dapat berdampak kekeliruan dalam proses pemodelan dan perambatan kesalahan proses kerja itu sendiri. Dengan banyaknya sumber dan nilai parameter, untuk menghindari terjadinya kesalahan perlu dilakukan penyeragaman acuan sumber dan pengelolaan data koordinat yang berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB