digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hiperlipidemia adalah suatu keadaan gangguan metabolisme lipoprotein sehingga terjadi perubahan satu atau lebih komponen lipid berupa kenaikan konsentrasi kolesterol total, trigliserida, Low Density Lipoprotein (LDL), dan penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL) dalam darah. Hiperlipidemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kerusakan endotel, yang akan memicu terjadinya aterosklerosis dan dapat berujung kepada jantung koroner. Angka kematian akibat jantung koroner terus mengalami peningkatan tiap tahun. Terapi untuk hiperlipidemia terus dikembangkan karena penyakit jantung koroner akibat komplikasi hiperlipidemia masih menjadi penyebab utama kematian. Binahong sudah diketahui memiliki aktivitas antihiperlipidemia baik secara empiris maupun praklinik. Namun masih perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui mekanisme kerja binahong. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antihiperlipidemia daun binahong, menentukan mekanisme kerja ekstrak dan fraksinya terhadap penurunan kadar lemak di endotel aorta tikus secara mikroskopik, hambatan peroksidasi lipid dan antioksidan. Selanjutnya dilakukan studi subfraksi daun binahong terhadap penghambatan 3-hydroxy 3-methylglutaryl Coenzim-A Reductase (HMG Co-A reductase), penurunan lemak di endotel aorta tikus secara mikroskopik dan kadar lipid dalam darah. Kemudian terhadap senyawa aktif subfraksi aktif dilakukan uji penghambatan HMG Co-A reduktase secara in silico. Uji efek ekstrak, fraksi dan subfraksi daun binahong terhadap antihiperlipidemia dilakukan secara in vivo. Tikus diberi pakan tinggi kolesterol selama tiga bulan, kemudian diberi bahan uji secara oral selama tiga minggu dan diamati profil lipoprotein serta penimbunan lemak pada endotel aorta. Studi in vitro dilakukan untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi dengan mengukur penurunan absorbansi DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) sebagai radikal bebas, serta menguji aktivitas subfraksi daun binahong terhadap enzim HMG Co-A reduktase. Uji aktivitas ekstrak dan fraksi binahong sebagai antiperoksidasi lipid dilakukan secara ex vivo. Studi in silico senyawa aktif subfraksi dalam menghambat enzim HMG Co-A reduktase ditentukan dengan memprediksi ikatan apigenin dan apigetrin sebagai ligan. Hasil uji in vivo menunjukkan bahwa ekstrak etanol (50 mg/kg bb, 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb) fraksi etil asetat (5,9 mg/kg bb, 11,8 mg/kg bb, 23,6 mg/kg bb) dan subfraksi daun binahong (0,24 mg/kg bb dan 0,12 mg/kg bb) memperbaiki profil lipoprotein yang berbeda bermakna terhadap kelompok kontrol (p