digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sumatra merupakan zona seismogenic salah satu zona aktif di bumi yang menghasilkan tatanan seismotectonic dan patahan di sepanjang Sistem Sesar Sumatra (SSS). Terbagi menjadi beberapa segmen dengan catatan gempa bumi besar yang terjadi pada segmen di sekitar Sumatra Barat yaitu di segmen Siulak 1909 (Ms = 7.6), 1995 (Mw =7.0), Suliti 1943 (Ms = 7.4), Sumani 1926 (Ms ~7), 1943 (Ms = 7.6), Sianok 1822, 1926 (Ms ~7). Dari catatan gempa yang ada, diperlukan pengukuran laju geser di Sumatra Barat guna mengetahui tingkat aktivitas sesar. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan perhitungan koordinat dan deret waktu sehingga menghasilkan vektor kecepatan yang mengindikasikan pola pergerakan lempeng yang terjadi di daerah Sumatra dan dimodelkan menggunakan metode dislokasi elastis.Vektor kecepatan yang dihasilkan menunjukkan bahwa pola pergerakan subduksi lebih dominan menyebabkan aktivitas pergerakan yang terjadi di daerah Mentawai dan Sumatra Barat. Vektor kecepatan di daerah Mentawai lebih besar dengan nilai 30,25 mm/tahun di arah timur-barat dan 25,97 mm/tahun di arah utara-selatan dibandingkan vektor kecepatan yang terjadi disekitar pulau Sumatra dengan nilai 27,4 mm/tahun diarah timur-barat dan 11,58 mm/tahun untuk arah utara-selatan. Nilai persebaran slip daerah dekat subduksi memiliki nilai maksimum slip sebesar 100 mm/tahun, dengan rata-rata persebaran nilai slip sebesar 30 mm/tahun dan memiliki coupling 100% (fully coupled) di daerah sekitar -2°N di pulau Mentawai untuk daerah dengan penggunaan data hanya di pulau Mentawai. Coupling 100% juga terjadi di daerah 0-3°N dan sekitar -4.2°N dengan rata-rata slip 40 mm/tahun dan maksimum slip 100 mm/tahun untuk penggunaan data di daerah pulau Mentawai dan daerah dekat sesar. Arah pergerakan slip untuk kedua hasil yang didapatkan searah dengan pola pergerakkan subduksi. Daerah fully coupled area ini diindikasikan sedang dalam masa pengumpulan energi sehingga dapat menyebabkan gempa dimasa yang akan datang.