digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian secara administratif terletak di Pulau Makian, wilayah Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Secara geografis, Gunungapi Kie Besi terletak pada 0º 19’ LU dan 127º 24' BT dengan ketinggian puncak 1357 mdpl. Gunungapi ini bertipe strato yang memiliki satu kawah utama berukuran 1500 m x 1400 m. Proses magmatik dan evolusi magma saat pembentukan batuan volkanik dapat dicerminkan oleh mineralogi, perkembangan komposisi mineral, dan tekstur mikro plagioklas. Temperatur pembentukan magma juga dapat diketahui dari keberadaan mineral piroksen yang saling coexisting. Penelitian ini mengaplikasikan metode analisis petrologi dan mineralogi pada olivin, piroksen, plagioklas, hornblenda, dan mineral opak dari batuan volkanik Gunungapi Kie Besi. Batuan volkanik Gunungapi Kie Besi yang diteliti berasal dari tiga satuan batuan, berurut dari tua ke muda, terdiri dari satuan Lava Malapa (LMp) dan Lava Powate (LP) yang mewakili hasil erupsi pra 1988 dan satuan Kubah Lava Kie Besi (KlKb) yang mewakili hasil erupsi tahun 1988. Litologi satuan Lava Malapa adalah andesit piroksen dengan tekstur aliran. Litologi satuan Lava Powate adalah basalt olivin dengan tekstur intersertal. Litologi dari satuan Kubah Lava Kie Besi adalah andesit piroksen dan andesit bearing-olivin dengan tekstur aliran pada keduanya. Semua sampel menunjukkan struktur vesikuler. Magma Gunungapi Kie Besi memiliki afinitas kalk-alkalin. Perkembangan magma Gunungapi Kie Besi diawali dengan pembentukan satuan Lava Malapa oleh magma andesit basaltik dengan temperatur 9500C – 10250C. Dapur magma saat itu dipengaruhi oleh proses konveksi, injeksi magma basaltik, dan dekompresi adiabatik saat magma bergerak dari dapur magma dalam ke permukaan yang diakhiri oleh proses pendinginan. Injeksi magma basaltik berlangsung semakin intensif yang diikuti oleh pencampuran magma membuat magma bersifat lebih basaltik dan temperatur dapur magma mengalami kenaikan menjadi 11000C – 11750C membentuk satuan Lava Powate. Proses magmatik saat pembentukan satuan Lava Powate dipengaruhi oleh proses injeksi magma basaltik yang membuat proses pemanasan dan disolusi berjalan lebih intensif disertai proses dekompresi adiabatik dan konveksi saat magma bergerak ke permukaan yang diakhiri oleh proses pendinginan. Selanjutnya terjadi penurunan temperatur pada dapur magma menghasilkan magma andesit basaltik dengan temperatur 9500C – 10750C dan membentuk satuan Kubah Lava Kie Besi. Dapur magma saat itu sangat dipengaruhi oleh proses konveksi, injeksi magma basaltik, dekompresi adiabatik, dan diakhiri oleh proses pendinginan.