digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kerusakan dini pada perkerasan di Indonesia sebelum umur pelayanannya tercapai, sebagian diakibatkan oleh variasi iklim (temperatur dan curah hujan), beban lalu lintas. Aspal yang digunakan pada penelitian ini adalah aspal Pen 60/70 dan aspal modifikasi polimer SBS dengan persentase 3% dan 4,5%. Karakteristik dari aspal dan agregat diketahui melalui pengujian standar berdasarkan standar campuran beraspal panas di Indonesia, sedangkan kinerja campuran diperoleh dari pengujian Marshall, pengujian Marshall Immersion, pengujian Modulus Dinamis, dan Modulus Resilien. Kinerja campuran hasil uji Marshall menunjukkan nilai Stabilitas Marshall tertinggi (1007 Kg) untuk campuran AC-WC dengan 3% SBS dan hasil pengujian rendaman Marshall memberikan nilai tertinggi sebesar 98,13% untuk campuran yang sama (campuran AC-WC dengan 3% SBS). Pada temperatur rendah (4°C) campuran AC-WC dengan 0% SBS memiliki nilai Modulus Dinamis paling tinggi(1792,7 MPa) sedangkan pada temperatur tinggi (45°C) campuran AC-WC dengan 3% memiliki nilai Modulus Dinamis tertinggi (61,8 MPa). Hasil pengujian Modulus Resilien menggunakan alat UMATTA memberikan nilai sebesar 5812 MPa (campuran AC-WC dengan 3% SBS) pada temperatur 20°C yang merupakan nilai tertinggi dari campuran lainnya dan 408 MPa (campuran AC-WC dengan 4,5% SBS) pada temperatur 45°C yang merupakan nilai tertinggi dari campuran lainnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa campuran aspal modifikasi SBS menunjukkan kinerja lebih baik pada temperatur tinggi. Secara keseluruhan campuran AC-WC dengan 3% SBS lebih baik dibandingkan campuran lainnya. Sehingga pemakaian aspal polimer SBS dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kinerja campuran.