digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meninjau sekian banyak jumlah industri yang berada di DAS Citarum Hulu yang menyebabkan terjadinya pencemaran di sekitar aliran sungai. Salah satu sungai yang berada di DAS Citarum Hulu adalah Sungai Cikakembang yang menjadi tempat pembuangan limbah cair dari industri tekstil di daerah Majalaya sehingga mengakibatkan kualitas air sungai tersebut menurun. Perlu dilakukan perbaikan kualitas air sungai dengan metode-metode yang dapat diaplikasikan, salah satunya adalah proses aerasi. Proses yang terjadi saat aerasi berlangsung adalah kontaknya air dengan udara yang bertujuan untuk tansfer gas yang dapat mengurangi konsentrasi beberapa parameter fisik dan kimia dari kualitas air sungai pada skala laboratorium tetapi belum diketahui dampaknya terhadap toksisitas akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi parameter fisik-kimia dan toksisitas pada Sungai Cikakembang dengan adanya proses aerasi. Parameter yang diteliti mencakup penentuan LC50 selama 96 jam, pengukuran parameter fisik-kimia air dan penentuan jumlah mikroplastik. Proses aerasi yang diteliti berupa aerasi cascade, mekanik, dan difuser. Hasil uji toksisitas akut menunjukkan bahwa sampel air sungai sebelum aerasi pada sample yang diambil pada siang hari memiliki nilai TUa 0.467 ± 0.004 dan pada sampel malam hari 1.36 ± 0.3, setelah pengolahan aerasi cascade, mekanik, dan difuser pada sampel siang hari menjadi tidak bersifat toksik dengan rata-rata TUa aerasi cascade 0.26 ± 0.2 (42%), TUa aerasi mekanik 0.08 ± 0.04 (68%), dan aerasi difuser 0.01 ± 0.002 (86%). Berbeda dengan sampel malam hari yang bersifat toksik dengan nilai TUa cascade 1.04 ±0.13 (23%), TUa aerasi mekanik 0.44 ± 0.13 (67%) dan TUa aerasi difuser 0.13 ± 0.02 (90,4%). Berdasarkan perhitungan regresi linier setiap metode aerasi memiliki kemampuan berbeda dalam menurunkan nilai TUa yang berhubungan terhadap parameter fisk kimia air. Metode aerasi cascade memiliki hubungan kuat dengan total fosfat, salinitas, nitrit, dan COD. Sedangkan metode aerasi mekanik berhubungan kuat dengan TSS, salinitas, COD, dan total fosfat. Untuk metode aerasi difuser memiliki hubungan kuat dengan parameter nitrit dimana semuanya memiliki nilai R2 > 0,5. Selain itu, keberadaan mikroplastik pada air sungai tidak mempengaruhi kematian D.magna dengan tidak ditemukannya mikroplastik dalam tubuh D.magna.