digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian berada di Jetis dan sekitarnya, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur yang berada di Antiklinorium Kendeng bagian timur dengan koordinat 659500mT - 667500mT dan 9181000mU – 9189000mU dengan luas 64 km2. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengambilan data ke lapangan seperti batuan, fosil, dan airtanah (sumur gali), serta analisis di laboratorium. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi dan hidrogeologi daerah Jetis dan sekitarnya serta pengaruh mud volcano terhadap kualitas airtanah. Daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan geomorfologi menurut klasifikasi BMB, yakni, Satuan Dataran Denudasional Antiklin Guyangan, Satuan Dataran Denudasional Sinklin Kesambenkulon, Satuan Lembah Sinklin Kesambenkulon, Satuan Perbukitan Antiklin Kedungwaru, dan Satuan Endapan Aluvial Kalimas. Secara Stratigrafi, daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan tidak resmi yang berumur Pliosen - Resen yang diendapkan pada lingkungan laut dangkal – darat. Urutan satuan dari tua ke muda, yakni Satuan Napal-Lempung, Satuan Batulempung, Satuan Batupasir II, Satuan Batupasir I, dan Endapan Aluvial. Struktur geologi yang berkembang, yakni lipatan horizontal, upright folds, dari selatan ke utara terdiri dari Antiklin Kedungwaru, Sinklin Kesambenkulon, dan Antiklin Guyangan. Berdasarkan ciri litologinya, akuifer di daerah penelitian adalah Satuan Batulempung, Satuan Batupasir II, Satuan Batupasir I, dan Endapan Aluvial. Pada daerah penelitian terdapat akuifer bebas (unconfined aquifer). Kualitas airtanah yang layak diminum berdasarkan TDS dan pH dalam Peraturan Menteri Kesehatan 492/Menkes/Per/IV/2010 pada daerah penelitian adalah 7,7% dari luas daerah penelitian. Parameter pH (derajat keasaman) adalah 7,09 – 9,01 dan TDS (Total Dissolved Solids) adalah 223 – 1258 mg/l, sementara mud volcano memiliki pH 7,98 dan TDS 12448 mg/l. Airtanah yang diperkirakan mengalami pengaruh mud volcano berada di tenggara lokasi keluarnya mud volcano.