digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pergantian energi pada pengisian ulang baterai terbagi menjadi dua metode, yaitu menggunakan kabel dan nirkabel. Untuk mengisi ulang baterai kendaraan listrik, terdapat dua masalah jika masih menggunakan kabel sebagai perantara yaitu bahaya tersandung bagi pengguna, isu keamanan pada keadaan yang basah/lembab, dan bahaya tersengat listrik. Masalah ini dapat diselesaikan menggunakan transfer daya nirkabel dengan metode transfer daya induktif. Untuk pengisian ulang daya baterai kendaraan listrik, diperlukan frekuensi resonan yang tinggi dan efisiensi harus tinggi. Pada dunia nyata, agar secara konsisten menghasilkan pengisian baterai mobil listrik yang efisien, perubahan efisiensi yang disebabkan oleh ketidakselarasan/misalignment antara kumparan primer dan kumparan sekunder harus diteliti. Selain itu, untuk melanjutkan penelitian sebelumnya, dilakukan penelitian untuk melihat hubungan antara ketidakselarasan kumparan primer dan kumparan sekunder dengan koefisien kopling, serta hubungan antara air gap dengan koefisien kopling. Dilakukan pemodelan 3D menggunakan metode Finite Element Method (FEM) dengan perangkat lunak JMAG. Pada frekuensi 50 kHz, hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi tranfer daya menurun secara signifikan saat ketidakselarasan mencapai 160 mm atau lebih, hubungan antara ketidakselarasan dengan efisiensi memiliki kolerasi negatif, hubungan antara ketidakselarasan dengan koefisien kopling magnetik memiliki kolerasi negatif, dan huungan antara air gap dengan koefisien kopling magnetik memiliki kolerasi negatif.