Sejarah komplesi di VICO Indonesia berubah selama beberapa tahun. Pada awal pengembangan lapangan yaitu antara tahun 1970 dan 1994, komplesi konvensional digunakan dengan satu atau dua tubing produksi. Pada tahun 1997, komplesi monobore dengan pipa 4-1/2 inch mulai digunakan. Jenis komplesi ini dapat menghemat biaya pemboran dan komplesi. Komplesi ini juga lebih sederhana karena tidak menggunakan packer, nipples,dan sliding sleeves.
Paper ini akan mengevaluasi jenis komplesi yang digunakan oleh VICO Indonesia saat ini yaitu monobore atau dual bore dibandingkan dengan jenis komplesi konvensional dengan menggunakan empat sampel sumur di Lapangan X untuk menentukan pemilihan jenis komplesi yang efektif dan dapat memproduksi gas dalam jumlah besar di masa yang akan datang.
Berdasarkan evaluasi studi yang telah dilakukan, komplesi monobore atau dualbore menghasilkan perolehan gas yang lebih besar dibandingkan komplesi konvensional dengan perbedaan EUR terbesar adalah 0.233 Bscf. Namun, stimulasi sumur yang dilakukan pada komplesi konvensional dapat meningkatkan perolehan gas secara signifikan hingga 79% pada lapisan yang tebal dengan nilai skin dan tekanan reservoir yang tinggi.
Perpustakaan Digital ITB