Pirai (gout) adalah penyakit peradangan sendi yang disebabkan oleh penumpukan asam urat di
jaringan sendi yang produksinya dikatalisis oleh enzim xantin oksidase. Enzim tersebut berfungsi
mengoksidasi hipoxantin menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat dalam jalur degradasi purin. Di
Indonesia, beberapa jenis tumbuhan suku Apiaceae dan Lamiaceae digunakan secara tradisional untuk
mengobati gejala pirai, sehingga diperlukan pengujian secara in vitro untuk membuktikan kebenaran
khasiat tumbuhan tersebut dalam menghambat aktivitas xantin oksidase. Pengujian ini dilakukan pada
10 jenis tumbuhan suku Apiaceae dan Lamiaceae. Penghambatan aktivitas enzim xantin oksidase
diukur berdasarkan penurunan absorbansi pembentukan asam urat menggunakan spektrofotometer
UV-Vis pada panjang gelombang 284 nm. Aktivitas penghambatan dinyatakan dalam persen (%)
inhibisi. Ekstrak etanol tumbuhan yang memiliki aktivitas penghambatan tertinggi pada konsentrasi
100 µg/mL diukur konsentrasi hambat 50 persennya (nilai IC50). Hasil uji menunjukkan bahwa sembilan
dari sepuluh ekstrak etanol tumbuhan memiliki aktivitas penghambatan xantin oksidase dalam
rentang penghambatan 1,22-47,49% pada konsentrasi uji 100 µg/mL. Ekstrak etanol daun jawer kotok
(Coleus artopurpureus) memiliki aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase yang tertinggi yaitu
30,20±12,11%. Nilai IC50 dari ekstrak etanol daun jawer kotok adalah 198,82 µg/mL dan nilai IC50 dari
allopurinol yang digunakan sebagai kontrol positif adalah 2,38 µg/mL. Penelitian ini menunjukkan
bahwa beberapa tumbuhan suku Apiaceae dan Lamiaceae, yang digunakan secara tradisional,
memiliki aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase.