digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Merrdiana Christi
PUBLIC yana mulyana

Gout merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan nyeri dan peradangan akut pada persendian sebagai akibat penumpukan kristal monosodium urat pada cairan dan lapisan sinovial. Asam urat ini merupakan hasil katabolisme purin yang dibantu oleh enzim guanase dan xantin oksidase. Enzim xantin oksidase akan mengkatalisis reaksi hipoxantin menjadi xantin dan reaksi xantin menjadi asam urat. Di Indonesia, banyak tumbuhan yang memiliki potensi sebagai inhibitor xantin oksidase dan efektif dalam menurunkan kadar asam urat, sehingga pada penelitian kali ini akan diuji aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase dari 8 ekstrak etanol tumbuhan suku Piperaceae. Dari ekstrak terpilih dilanjutkan dengan proses fraksinasi untuk mendapatkan nilai IC50. Prinsip pengukuran aktivitas penghambatan xantin oksidase ini berdasarkan pada jumlah asam urat yang terbentuk dalam reaksi yang dikatalisis oleh xantin oksidase yang dinyatakan dalam persen (%) inhibisi. Pengukuran menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 290 nm. Hasil uji menunjukkan bahwa kedelapan ekstrak etanol tumbuhan suku Piperaceae memiliki aktivitas penghambatan xantin oksidase dengan rentang penghambatan 6,74–68,39% pada konsentrasi uji 100 µg/mL. Ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L.) memiliki aktivitas penghambatan xantin oksidase yang tertinggi, yaitu 68,39 ± 0,76%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai IC50 dari ekstrak etanol, fraksi etil asetat, fraksi n-heksana, dan fraksi air dari daun sirih adalah 64,69 ± 0,48 µg/mL; 2,96 ± 0,12 µg/mL; 44,43 ± 0,38 µg/mL; dan 955,33 ± 7,40 µg/mL. Sedangkan, nilai IC50 dari allopurinol sebagai kontrol positif adalah 0,96 ± 0,06 µg/mL. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan tumbuhan suku Piperaceae memiliki potensi sebagai inhibitor xantin oksidase, terutama daun sirih (Piper betle L.).