2018 TA PP ANNISA NURAMALINA 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Kaki atau tangan prostetik dinamis dan nyaman saat ini masih belum bisa terjangkau oleh kalangan
menengah ke bawah di Indonesia. Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat bereaksi terhadap
rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar. Kondisi disabilitas memunculkan
berbagai stresor bagi anak, dan kondisi tersebut dapat berdampak pada perkembangan fisik,
kognitif, emosional, dan sosial sehingga menimbulkan dampak negatif pada self-esteem anak. Usia
4-6 tahun adalah masa awal Ketidakmampuan membeli kaki atau tangan prostetik ini
memperparah tingkat stress anak dikarenakan seorang anak memperluas lingkar sosialnya dan
berinteraksi dengan masyarakat sehingga masa ini adalah masa paling krusial dalam
pengembangan psikososialnya. Ketidakmampuan membeli kaki atau tangan prostetik ini
memperparah tingkat stress anak dikarenakan menghambat kegiatan fisik dan kemudian
berdampak pula pada fondasi mental dan kemampuan sosial, sehingga anak akan mengalami
hambatan saat dewasa kelak. Pertumbuhan fisik yang menjadi perhatian pada amputasi transtibial
terjadi pada pertumbuhan panjang residual limb dan pertumbuhan tinggi kaki sehatnya sehinga
seimbang. Dikarenakan kedua pertumbuhan ini yang menjadi perhatian utama, maka perubahan
ukuran prostetik terjadi pada panjang soket sebagai wadah residual limb dan tinggi prostetik secara
keseleruhan untuk bisa mengimbangi pertumbuhan tinggi kaki sehatnya. . Perancangan prostetik
yang mampu beradaptasi dengan perubahan ukuran tubuh anak selama masa awal sekolah dasar
akan membantu pengguna dan pembeli menekan biaya yang harus dikeluarkan.