digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan SEM merupakan lapangan migas lepas pantai yang sudah ditinggalkan, tetapi masih memiliki cadangan (reserve) yang belum diproduksi seluruhnya. Secara administratif, Lapangan SEM terletak pada Kepulauan Natuna, provinsi Kepulauan Riau, Indonesia dengan luas ±7,4 km2. Secara geologi, Lapangan SEM terletak pada Cekungan Natuna Barat yang berumur Tersier. Studi geologi dan pemodelan reservoir pada penelitian ini difokuskan pada Formasi Lower Arang dengan empat interval reservoir yang berupa litologi batupasir. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model geologi dan mengestimasi jumlah sisa cadangan hidrokarbon pada keempat interval reservoir. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa log tali kawat, seismik (3D), dan deskripsi keratan bor dan batuan inti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data sumur termasuk korelasi stratigrafi sekuen dan analisis petrofisik; analisis data seismik yang meliputi pembuatan peta struktur kedalaman dan ketebalan; dan pemodelan reservoir yang meliputi analisis fasies dan lingkungan pengendapan, pembuatan model struktur tiga dimensi, pemodelan petrofisika, penentuan kontak hidrokarbon-air, dan perhitungan cadangan hidrokarbon. Hasil dari penerapan metode tersebut menghasilkan gambaran kondisi geologi dan jumlah cadangan hidrokarbon. Struktur geologi utama pada Lapangan SEM berupa antiklin yang berasosiasi dengan sesar naik berarah timurlaut-baratdaya serta sesar normal yang berarah baratlaut-tenggara. Formasi Lower Arang diendapkan pada lingkungan transgresif yang berkembang dari estuarin menjadi shoreface hingga offshore transition. Estimasi cadangan hidrokarbon di tempat (OOIP) pada keempat interval reservoir pada daerah penelitian adalah 31 juta STB dan masih memiliki sisa cadangan (remaining reserve) sebesar 11,52 juta STB. Berdasarkan hasil pemodelan, Lapangan SEM masih memiliki 2 titik serapan yang berpotensi mengoptimalkan produksi.