Saat ini Teknologi Informasi (TI) telah menjadi sebuah kebutuhan bagi organisasi, terutama dalam proses pelayanan publik dan bisnis internal lainnya. Sebagian besar organisasi baik swasta maupun pemerintah menjadikan TI sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja serta pendukung proses bisnis untuk membantu dalam proses pencapaian visi dan misinya. Demikian juga yang terjadi pada Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan (Pusintek), sebagai unit layanan TI yang memenuhi permintaan layanan dan perbaikan gangguan TI di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dalam proses implementasi Manajemen Layanan TI, Pusintek mengadopsi framework IT Insfrastructure Library (ITIL). Selain itu, untuk proses pencatatan gangguan layanan TI, Pusintek menggunakan aplikasi Sistem Pelayanan TIK (Sipelantik). Berdasarkan data gangguan sejak tahun 2013 sampai 2015, banyak event yang terjadi di Data Center dan mengakibatkan gangguan pada layanan TI.
Untuk meningkatkan kualitas layanan TI di Pusintek, dibutuhkan kerangka kerja yang menjelaskan tahapan-tahapan yang harus dilakukan agar event yang terjadi dapat segera teratasi serta tidak menyebabkan gangguan layanan TI. Dalam perancangan kerangka kerja, penulis memulai dengan identifikasi pihak-pihak yang terlibat, peran dan tanggung jawab, aktor penanganan, CSF dan KPI. Selanjutnya, menghasilkan usulan alur kerja, input dan output untuk event management. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kualitatif, dimulai dengan studi literatur, wawancara, observasi dan kuisioner yang melibatkan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengelolaan event. Dengan usulan kerangka kerja ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja pengelolaan layanan TI yang ada di Pusintek. Dengan demikian, keberlangsungan layanan TI lebih terjamin, SLA, OLA dan UC dengan unit eksternal dapat terpenuhi dan mencegah terjadinya sebuah gangguan layanan TIK.