Setiap tahun, BPPK sebagai salah satu instansi Kementerian Keuangan memiliki indikator kinerja organisasi (merujuk pada IKU, indikator kinerja utama). Untuk mencapai IKU tersebut, BPPK membutuhkan pegawai dan menciptakan lingkungan psikososial yang kondusif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kondisi psikologis tersebut. Untuk mengetahui keadaan psikososial apa saja di BPPK yang telah berhasil mencapai IKU organisasi tahunan. Kuesioner COPSOQ III, alat yang telah diuji dan divalidasi baik secara global maupun nasional di Indonesia, digunakan untuk mengumpulkan data untuk studi psikososial. Kuesioner online digunakan untuk melakukan kuesioner 147 item ini, dan 304 orang dari berbagai organisasi BPPK akhirnya berpartisipasi.
Berdasarkan hasil kuesioner COPSOQ III, lingkungan psikososial BPPK secara umum dalam kondisi baik. Temuan ini berasal dari analisis deskriptif variabilitas (standar deviasi, skewness, dan kurtosis) dan tendensi sentral (mean, modus, dan median). Selain itu, setiap dimensi psikososial proporsi kondisi responden diklasifikasikan menurut kondisi mereka. Meskipun dimensi psikososial secara umum dalam kondisi baik, BPPK harus memperhatikan 14 dimensi yang tersebar di 7 domain. Selain kepuasan kerja yang tidak termasuk responden dalam kategori sangat buruk, semua dimensi mendistribusikan responden pada semua kategori.
Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun KPI organisasi tahunan telah terpenuhi, BPPK tetap harus mengetahui kondisi psikososial pegawainya. Untuk menurunkan proporsi pegawai dengan kondisi psikososial sangat buruk dan memindahkan semua dimensi psikososial ke dalam kategori sangat baik dan baik, diperlukan kebijakan dan inisiatif strategis manajerial.