digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertumbuhan industri makanan bayi bergantung kepada pertumbuhan populasi bayi. PT ICBP Nutrition selaku perusahaan dengan bisnis inti produkmakanan bayi perlu mengantisipasi situasi pasardi masa depan,karena berdasarkan prediksi Biro Pusat Statistik (2017), populasi bayi Indonesia akan berkurang 0,65% setiap tahun dalam jangka waktu sepuluh tahun ke depan. Model sistem dinamika merupakan pendekatan yang dapat diambil untuk mengatasi masalah pertumbuhan penjualan PT ICBP Nutrition. Model sistem dinamika digunakan untuk menggambarkan korelasi dan perilaku beberapa sub-sistem yang mempengaruhi penjualan PT ICBP Nutrition. Membangun model sistem dinamika dimulai dengan menganalisis situasi industri makanan bayi, menganalisis penyebab dengan diagram tulang ikan, menetapkan batas-batas dan struktur pemodelan, mengidentifikasi parameter, menciptakan diagram loop kausal dan diagram aliran stok. Kegiatan promosi, distribusi, peluncuran alternatif produk camilan bayi dan minuman sereal diidentifikasi sebagai parameter penting yang mempengaruhi penjualan PT ICBP Nutrition. Skenario simulasi dipilih untuk mewakili empat parameter penting ini, untuk melihat perilaku pertumbuhan penjualan PT ICBP Nutrition dalam 20 tahun ke depan. Model sistem dinamika telah dikembangkan dan dijalankan, kesimpulan hasil yang diperoleh adalah: (1) pertumbuhan PT ICBP Nutrition tidak bisa mengandalkan produk makanan bayi saja karena pasar diprediksi akan menurun sejalan dengan penurunan populasi bayi, (2) program promosi yang lebih gencar hasilnya hanya akan meningkatkan penjualan dalam jangka pendek, (3) Inisiatif distribusi akan membantu meningkatkan penjualan setiap tahun, tetapi tingkat pertumbuhan penjualan tidak signifikan, dan (4) dengan meluncurkan produk baru seperti makanan ringan bayi dan minuman sereal, secara signifikan memberikan pertumbuhan penjualan PT ICBP Nutrition dalam 20 tahun mendatang dengan penjualan diprediksi mencapai 85.340-ton dengan nilai 2,87 triliun rupiah. Sedangkan jika hanya mengandalkan produk makanan bayi, penjualan diprediksi akan menurun dari 11.975-ton dengan nilai 608 miliar di tahun 2017 menjadi 11.939-ton dengan nilai 606 miliar rupiah di tahun 2037.