digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi yang masih memiliki rasio elektrifikasi yang rendah yaitu 63% padahal provinsi ini memiliki potensi sumber energi terbarukan yang melimpah dan bervariasi . Salah satu kabupaten yang memiliki rasio elektrifikasi rendah dan termasuk dalam daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) adalah Kabupaten Rote Ndao. Perencanaan yang dilakukan adalah analisis desain sistem dan komponen .Daerah perencanaan pada penelitian ini merupakan salah satu daerah tertinggal yang ada di Nusa Tenggara Timur, yaitu Desa Sotimori, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao. Setelah menentukan daerah perencanaan, dilakukan pengumpulan data potensi energi terbarukan dan data potensi beban di daerah perencanaan. Kedua data ini menjadi input untuk melakukan analisis desain sistem dan komponen. Analisis desain sistem dan komponen mencakup penentuan konfigurasi sistem pembangkit listrik hibrida PV-turbin angin- generator yang tepat dan pemilihan komponen yang sesuai dengan beban yang disuplai. Setelah itu, dilakukan simulasi dan optimisasi menggunakan software HOMER Pro. Simulasi yang dilakukan menggunakan beberapa konfigurasi sistem, yaitu sistem dengan generator murni, pv murni, turbin angin murni dan PV-turbin angin-generator dengan renewable fraction 60 %, 70 %, 80 %, 90 % . Data yang didapatkan adalah nilai Levelize Cost of Energy (LCOE) dan Renewable Fraction (RF) pada setiap konfigurasi sistem. Kemudian dilakukan verifikasi sistem hibrida menggunakan software PVSyst untuk mengetahui rincian energi dan rugi-rugi sistem, khususnya untuk sistem PV-generator. Kemudian dilakukan simulasi menggunakan software PVSOL sebagai referensi tambahan untuk analisis teknis sistem PV-generator.