Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan sistem pembangkit listrik
tenaga hybrid berdasarkan data beban listrik Guest House di Pulau Matakus. Selain
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pembangkit listrik
energi terbarukan Guest House di Pulau Matakus dan menganalisis aspek tekno-
ekonomi dari sistem pembangkit listrik tenaga hybrid. Data solar Global Horizontal
Irradiance (GHI) dan kecepatan angin rata-rata di Pulau Matakus digunakan untuk
merancang sistem dengan kombinasi solar PV, angin, generator diesel, dan baterai
untuk mencapai konfigurasi optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
konfigurasi dengan 5.75 kW solar PV, 3 kW angin, 5 kW generator diesel, dan 18
kW baterai merupakan konfigurasi yang optimal dan mampu menghasilkan
penghematan penggunaan bahan bakar serta menurunkan nilai Levelized Cost of
Energy (LCOE) hingga mencapai Rp. 4362/kWh. Implementasi sistem pembangkit
listrik tenaga hybrid ini berhasil meningkatkan Renewable Energy (RE) share
menjadi 83.8%, dengan biaya operasi tahunan sebesar Rp. 28,5 Juta/tahun.
Penggunaan konfigurasi ini juga berhasil menurunkan emisi CO2 menjadi 1587
Kg/tahun dengan konsumsi bahan bakar sebesar 606L/tahun, berkontribusi pada
upaya mengurangi dampak lingkungan dan perubahan iklim. Selain itu, sistem ini
juga berhasil mencapai stabilitas dalam menghasilkan tegangan keluaran yang
stabil dan memenuhi kebutuhan beban Guest House di Pulau Matakus dengan
puncak beban sebesar 3,42 kW. Penggunaan generator diesel sebagai sumber
cadangan yang aktif saat suplai energi dari sumber daya terbarukan tidak
mencukupi untuk memenuhi beban listrik pada saat itu menunjukkan efisiensi dan
keandalan sistem dalam menyediakan pasokan listrik yang diperlukan untuk
operasional Guest House di Pulau Matakus. Serta dengan melakukan analisis
terhadap berbagai macam arah posisi pemasangan panel surya maka didapatkan
hasil efisiensi arah posisi pemasangan panel surya menghadap ke arah Utara dengan
pemodelan pemasangan berbentuk PV Tree dapat menyediakan energi tahunan
sebesar 9211 kWh/tahun. Dengan demikian, sistem pembangkit listrik tenaga
hybrid berbasis energi terbarukan ini menjadi solusi yang efektif dalam memenuhi
kebutuhan energi listrik di Pulau Matakus.