digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ketersediaan sumber air bersih di daerah gambut menjadi salah satu polemik yang harus diatasi, karena air gambut memiliki kandungan zat organik dan kandungan lainnya yang tidak memenuhi kriteria air bersih sesuai dengan peraturan mentri kesehatan dan pemerintah. Maka dilakukan penelitian menggunakan SPL dengan media pasir, dan memiliki diameter 6 inci, tebal media 70 cm serta tebal penyangga 15 cm, Pengolahan dilakukan secara kontinyu selama 15 hari dengan 4 buah reaktor utama yang memiliki 4 debit yang berbeda (0,5 ml-0,2 ml/det) yang dikalkulasi dari kriteria kecepatan filtrasi 0,1-0,4 m3/m3/jam dan 1 reaktor kontrol sebagai pembanding terhadap 4 reaktor utama yang mengalami proses pematangan terlebih dahulu. Rata- rata nilai zat organik setelah operasi selama 15 hari sebesar 5-10 mg/l, jauh dibawah standar baku air bersih yaitu 15 mg/l. Secara keseluruhan dengan debit yang kecil dapat memaksimalkan penyisihan zat organik., sehingga meningkatkan kontak air baku dengan media. Keberadaan schmutzdecke di media SPL dapat memaksimalkan pengolahan air, karena dengan keberadaan schmutzdecke dapat menghasilkan efisiensi penyisihan zat organik rata-rata pada setiap reaktor lebih dari 60% serta dapat mencapai efisiensi diatas 90%. schmutzdecke di media pasir dapat menjamin pengurangan zat organik, karena zat organik dimanfaatkan oleh schmutzdecke sebagai sumber nutrient dalam metabolisme pertumbuhannya sehingga secara tidak langsung dapat menurunkan kandungan organik di air gambut. Melalui persamaan perhitungan orde reaksi, hasil tertinggi dicapai oleh reaksi penyisihan zat organik total pada variasi konsentrasi ke 4, kinetika penyisihan zat organik mengikuti orde 0 dengan laju reaksi -0.925 mg/l hari.