digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Energi alternatif berbasis sumber daya nabati merupakan pilihan terdepan sumber bahan bakar terbarukan. Indonesia sebagai negara penghasil minyak nabati berupa minyak inti sawit perlu mengembangkan sebuah alur proses untuk konversi minyak nabati menjadi bahan bakar pengganti minyak bumi. Salah satu proses terbaik untuk mengkonversi minyak nabati adalah Hidrodeoksigenasi (HDO) Penelitian HDO minyak inti sawit yang dilaksanakan di Lab.TRKK ITB sukses menghasilkan katalis yang memiliki aktivitas unggul, diberi nama PDO 130-1,2T dan akan digunakan pada reaktor LCO Treater UP IV Pertamina Balongan. Simulasi reaktor HDO skala industri dilakukan untuk mendapatkan profil kinerja reaktor HDO yang telah di rafinasi (RPKO) dengan katalis PDO 1Energi alternatif berbasis sumber daya nabati merupakan pilihan terdepan sumber bahan bakar terbarukan. Indonesia sebagai negara penghasil minyak nabati berupa minyak inti sawit perlu mengembangkan sebuah alur proses untuk konversi minyak nabati menjadi bahan bakar pengganti minyak bumi. Salah satu proses terbaik untuk mengkonversi minyak nabati adalah Hidrodeoksigenasi (HDO) Penelitian HDO minyak inti sawit yang dilaksanakan di Lab.TRKK ITB sukses menghasilkan katalis yang memiliki aktivitas unggul, diberi nama PDO 130-1,2T dan akan digunakan pada reaktor LCO Treater UP IV Pertamina Balongan. Simulasi reaktor HDO skala industri dilakukan untuk mendapatkan profil kinerja reaktor HDO yang telah dirafinasi (RPKO) dengan katalis PDO 130-1,2T. Persamaan kinetika HDO hidrodeoksigenasi RPKO diwakili oleh kinetika HDO metil miristat. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat ODE23 dan PDEPE program Matlab 2015b. Variabel temperatur fasa cair masuk reaktor (Tin), WHSV, rasio umpan daur ulang terhadap umpan trigliserida (HC/TG), rasio debit hidrogen masuk unggun pertama terhadap debit quencing (Qin/Qquench), dan Tekanan operasi digunakan untuk melihat sensitivitas variabel-variabel tersebut terhadap unjuk kerja reaktor. Meningkatkan Tin, rasio HC/TG dan Tekanan operasi reaktor terbukti mampu memperbesar kelarutan hidrogen dalam fasa cair. Memperbesar konversi TG dapat dilakukan dengan cara meningkatkan Tin, dan Tekanan operasi atau menurunkan WHSV, rasio Qin/Qquench dan rasio HC/TG. 30-1,2T. Persamaan kinetika HDO hidrodeoksigenasi RPKO diwakili oleh kinetika HDO metil miristat. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat ODE23 dan PDEPE program Matlab 2015b. Variabel temperatur fasa cair masuk reaktor (Tin), WHSV, rasio umpan daur ulang terhadap umpan trigliserida (HC/TG), rasio debit hidrogen masuk unggun pertama terhadap debit quencing (Qin/Qquench), dan Tekanan operasi digunakan untuk melihat sensitivitas variabel-variabel tersebut terhadap unjuk kerja reaktor. Meningkatkan Tin, rasio HC/TG dan Tekanan operasi reaktor terbukti mampu memperbesar kelarutan hidrogen dalam fasa cair. Memperbesar konversi TG dapat dilakukan dengan cara meningkatkan Tin, dan Tekanan operasi atau menurunkan WHSV, rasio Qin/Qquench dan rasio HC/TG.