digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER ADLI ANSHARI RASYID
Terbatas  cecep hikmat
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 ADLI ANSHARI RASYID
Terbatas  cecep hikmat
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 ADLI ANSHARI RASYID
Terbatas  cecep hikmat
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 ADLI ANSHARI RASYID
Terbatas  cecep hikmat
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 ADLI ANSHARI RASYID
Terbatas  cecep hikmat
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 ADLI ANSHARI RASYID
Terbatas  cecep hikmat
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 ADLI ANSHARI RASYID
Terbatas  cecep hikmat
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 ADLI ANSHARI RASYID
Terbatas  cecep hikmat
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA ADLI ANSHARI RASYID
Terbatas  cecep hikmat
» Gedung UPT Perpustakaan

Konsep rasi bintang berbeda-beda di belahan bumi. Ini bergantung pada budaya dan letak daerah tersebut, termasuk suku Mandar. Suku Mandar terkenal sebagai masyarakat yang tangguh dalam berlayar. Terbukti dengan jelajah pelayaran yang dicapai oleh masyarakat Mandar, ke timur hingga Papua, ke barat hingga Sumatera, ke utara hingga Filipina, dan ke selatan hingga Australia. Masyarakat Mandar dalam berlayar menggunakan tanda-tanda alam sebagai acuan haluan mereka, baik saat berangkat dan pulang di kampung halamannya di pulau Sulawesi. Tanda alam yang digunakan terutama adalah posisi bintang-bintang. Penelitian Tugas Akhir ini berfokus pada navigasi suku Mandar yang diketahui telah mengenal dan membentuk konstelasi bintang untuk mengarungi lautan. Konstelasi bintang yang berhasil diidentifikasi dalam penelitian Tugas Akhir ini Bittoéng Mangiwang, Bittoéng Lambaru, Bittoéng Sapo Kepang, Bittoéng tuwallu, Bittoéng Panjala, Bittoéng Malunus, Bittoéng Tallu-tallu, Bittoéng Pambawa Allo, Bittoéng Bawi, dan Bittoéng Naga, yaitu terdapat tujuh buah konstelasi, serta Bima Sakti, gugus bintang Pleides, serta planet Venus yang digunakan sebagai referensi untuk navigasi. Dalam Tugas Akhir ini penulis melakukan wawancara kepada narasumber yang menjelaskan tentang penamaan bintang, posisi bintang dan waktu terbitnya.