digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemetaan geologi dilakukan pada daerah yang terletak di daerah sekitar Bantarkuning, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada koordinat 6o32’30”–6o35’00” LS dan 107o6’00”–107o11’00” BT. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tatanan geologi dan kualitas airtanah berdasarkan sifat fisik airtanah pada mataair dan sumur yang diperiksa. Daerah penelitian terbagi menjadi tiga satuan, yaitu Satuan Perbukitan Aliran Piroklastik Cieksel, Satuan Perbukitan Lipatan Bantarkuning, dan Satuan Pegunungan Volkanik. Satuan batuan daerah penelitian terbagi menjadi lima satuan batuan tidak resmi dari tua ke muda, yaitu Satuan Batupasir-Batugamping (Miosen Tengah) yang kemudian diendapkan secara selaras diatasnya, Satuan Batupasir-Batulempung (Miosen Akhir). Kemudian hadir batuan beku berupa Satuan Lava Andesit (Pliosen). Kemudian diendapkan secara tidak selaras Satuan Breksi Piroklastik (Plistosen). Endapan Aluvial yang berumur Resen diendapkan secara tidak selaras di atas semua satuan yang tersingkap. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa sesar dan lipatan berarah dominan barat–timur. Satuan batuan pada daerah penelitian yang berfungsi sebagai akuifer adalah Satuan Batupasir-Batugamping, Satuan Batupasir-Batulempung, Satuan Breksi Piroklastik, dan Satuan Lava Andesit. Akuifer tersebut adalah akuifer bebas dengan sistem akuifer batuan sedimen dan endapan gunungapi. Pola aliran airtanah dominan mengarah ke daerah lembah, menuju Sungai Cibeet dengan hubungan airtanah dengan sungai adalah effluent. Berdasarkan Permenkes RI No.492/MENKES/PER/IV/2010 mengenai persyaratan air yang dapat diminum, hanya 32% titik mataair dan sumur gali yang dapat diminum, terdiri dari 18 dari 22 titik mataair dan 12 dari 71 titik pengamatan sumur gali dikarenakan nilai pH yang kurang dari 6,5. Daerah penelitian memiliki airtanah dengan pH 4,46–7,73 dan TDS 10,1–487 ppm yang termasuk ke dalam kategori air segar.