digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian secara administratif berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meliputi Pulau Bangka dan Pulau Lepar. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik petrologi dan geokimia, petrogenesis granitoid, serta pengaruh karakter granitoid terhadap konsentrasi unsur tanah jarang (UTJ) di lokasi penelitian. Daerah penelitian di Pulau Bangka terdiri dari 8 pluton granitoid yaitu : Tempilang, Menumbing, Belinyu, Sungai Liat, Pading, Toboali, Permis serta Mangkol. Granitoid Pulau Lepar 1 pluton granitoid. Secara petrologi granitoid Pulau Bangka digolongkan sebagai granit biotit, granit biotit muskovit, granit biotitĀ±hornblenda, dan granit biotit hornblenda. Granitoid Pulau Lepar digolongkan sebagai granit biotit hornblenda dan granodiorit biotit hornblenda. Berdasarkan karakteristik petrologi, granitoid Pulau Bangka pluton Tempilang, Menumbing, Permis, dan Mangkol digolongkan sebagai Tipe S, granitoid Sungai Liat dan Toboali sebagai Tipe I, serta granitoid Belinyu dan Pading sebagai Tipe I dan S. Granitoid Pulau lepar digolongkan sebagai Tipe I. Secara geokimia granitoid Pulau Bangka, pluton Belinyu, Tempilang, Pading, Sungai Liat, Toboali dan Menumbing memiliki material asal metasedimen dan metaigneous dengan karakteristik geokimia Tipe I dan S. Pluton Permis dan Mangkol memiliki sumber material dari metasedimen dengan karakteristik geokimia Tipe I. Granitoid Pulau Lepar memiliki sumber material metaigneous dan karakteristik geokimia Tipe I. Secara Petrologi dan Geokimia granitoid Pulau Bangka diklasifikasikan sebagai Tipe I dan S (transisi) dan granitoid Pulau Lepar sebagai Tipe I. Pulau Lepar berhubungan tektonik Subduksi dan Pulau Bangka Syn-Collision. Konsentrasi UTJ ringan dipengaruhi kehadiran mineral alanit dan monasit, sedangkan kosentrasi UTJ berat dipengaruhi kehadiran mineral apatit dan zirkon.