digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Eksplorasi pada batuan dasar memerlukan pemahaman mengenai karakteristik rekahan seperti orientasi, sifat fraktal dari atribut rekahan, distribusi intensitas, distribusi densitas pada Fault Damage Zone (FDZ) dan faktor yang mengontrolnya. Salah satu metode yang dapat dipakai untuk memahami karakteristik rekahan ialah dengan metode linear scanline dan windows scanline. Penelitian dilakukan pada singkapan batuan dasar granitik di Tanjung Rebo dan batuan metamorf di Tanjung Pengail, Pulau Bangka. 3832 total rekahan pada batuan granitik dan 1426 pada batuan metamorf yang telah dianalisis dan menghasilkan empat orientasi umum, yaitu rekahan gerus berarah N-S dan NNE - SSW dan rekahan terbuka berarah NE-SW dan NW-SE. Sesar berorientasi NE-SW pada batuan dasar granitik memiliki lebar total FDZ 2,4 km. Pada batuan dasar metamorf, sesar berorientasi N-S memiliki lebar total FDZ 1,2 km. Intensitas rekahan pada batuan dasar granitik ialah 9,8 – 45,5 / meter dan 17,0 – 40,3 / meter pada batuan dasar metamorf, sedangkan densitas rekahan pada batuan dasar granitik ialah 0,003 – 0,017 / cm2 dan 0,006 – 0,012 / cm2 pada batuan metamorf. Distribusi nilai intensitas dan densitas rekahan alami dikontrol oleh jarak terhadap sesar dan persentase total kuarsa dan feldspar. Atribut rekahan alami (spasi, panjang dan lebar) mengikuti pola distribusi power law membentuk suatu keteraturan sepanjang garis kemiringan kurva (c). Semua atribut rekahan alami bersifat fraktal dengan nilai rentang dimensi fraktal untuk spasi di granit ialah 1 – 1,8, lebar 1 – 1,7 dan panjang 1 – 1,4. Dimensi fraktal spasi di metamorf 1,09 – 1,45, lebar 1,05 – 1,54 dan panjang 1,22 – 1,59. Fungsi distribusi rekahan berdasarkan atribut rekahan alami dibagi menjadi dua, yaitu yang berada di dalam FDZ dan di luar FDZ. Fungsi distribusi rekahan di dalam FDZ akan memberikan jumlah rekahan lebih banyak di bandingkan dengan fungsi untuk di luar FDZ. Nilai porositas pada batuan dasar granitik ialah 0,52 – 1,6 % dan pada batuan dasar metamorf ialah 0,83 – 4,6 %. Estimasi nilai permeabilitas pada batuan dasar granitik mencapai 810 darcy, sedangkan pada batuan dasar metamorf mencapai 1900 darcy. Hubungan nilai permeabilitas dengan lebar rekahan alami bersifat eksponensial.