digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) merupakan tanaman yang berpotensi menghasilkan pemanis alami karena mengandung steviol glikosida yang memiliki rasa manis 250-450 kali dari sukrosa namun rendah kalori. Perbanyakan tanaman stevia secara in vitro sudah banyak dikembangkan karena dinilai lebih efektif dibandingkan dengan cara ex vitro. Salah satu sistem yang banyak digunakan untuk perbanyakan tanaman secara in vitro adalah bioreaktor bubble column. Penelitian skala besar pada tanaman stevia sudah banyak dilakukan, namun hingga saat ini belum ada sistem produksi in vitro skala besar menggunakan bioreaktor bubble column yang menggunakan tanaman stevia yang berasal dari Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan laju alir udara yang optimum bagi perbanyakan tanaman stevia dalam bioreaktor bubble column. Kultur pucuk diinisiasi pada medium MS dengan ZPT kinetin 1 ppm dan kemudian dikultur dalam bioreaktor bubble column selama 14 hari. Parameter yang diukur adalah pertumbuhan, laju konsumsi sukrosa dan ion, serta rebaudiosida-A dengan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kultur dengan laju alir 0,05 vvm menghasilkan lebih banyak pucuk yang tumbuh normal dengan produktivitas 0,32 ± 0,119 g/Lmedium.hari, dibandingkan dengan kultur dengan laju alir 0,1 vvm (produktivitas 0,21 ± 0,024 g/Lmedium.hari). Sedangkan kultur dengan laju alir 0,1 vvm menghasilkan kandungan rebaudiosida-A lebih tinggi, yaitu 97,89 mg/L, dibandingkan pada laju alir 0,05 vvm (69,66 mg/L). Pada penelitian ini didapatkan nilai kLa, yaitu 3,567 x 10-12 pada kultur bubble column dengan 0,05 vvm dan 1,092 x 10-11 pada kultur bubble column dengan 0,1 vvm, yang menunjukkan ketidaksesuaian antara peningkatan nilai kLa dengan pertambahan biomassa yang diduga akibat terjadinya cekaman oksidatif dan shear stress pada kultur bioreaktor bubble column dengan laju alir 0,1 vvm.