digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Das Citarum Hulu merupakan das yang memiliki potensi banjir yang cukup besar. Bencana banjir di kawasan das Citarum Hulu hampir setiap tahunnya. Luas das dan intensitas hujan yang tinggi merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir pada beberapa tempat di seluruh kawan das Citarum Hulu. Banjir luapan sungai Citarum merupakan hasil akumulasi dari debit anak sungai yang berasal dari beberapa sub das Citarum Hulu. Akumulasi debit yang berasal dari anak sungai Citarum melebihi kapasitas maksimum sebesar 200 m3/s. Penerapan retarding basin di beberapa anak sungai Citarum Hulu untuk mencegah banjir di hilir. Luas area banjir pada lokasi studi yaitu 61 ha di Dahyeuhkolot untuk hujan priode ulang 2 tahun, 89 ha di kawasan Sapan dan 203 ha di Dahyeuhkolot untuk hujan periode ulang 5 tahun, 310 ha di daerah Sapan dan 248 ha di daerah Dahyeuhkolot untuk hujan periode ulang 10 tahun, dan 543 di daerah Sapan dan 515 ha di daerah Dahyeuhkolot untuk hujan periode ulang 20 tahun. Anak-anak sungai yang diberikan retarding basin diantaranya, sungai Cikeruh, sungai Cikijing, sungai Cimande, sungai Citarik, sungai Citarum bagian hulu dan sungai Citarum di bagian Dahyeuhkolot. Debit rencana yang akan direduksi oleh retarding basin maksimal periode ulang 20 tahun. Adapun luas kebutuhan lahan dibagian hulu untuk retarding basin adalah 60.4 ha di sungai Cikeruh, 19.11 ha di sungai Cikijing, 17.6 ha di sungai Cimande, 53.46 ha di sungai Citarik, 60.68 ha di sungai Citarum bagian hulu dan 226.8 ha di kawasan Dahyeuhkolot. Dengan penerapan retarding basin, banjir yang terjadi di daerah studi dapat tereduksi.