digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seng atau biasa disebut zinc merupakan salah satu jenis logam yang tergolong sebagai logam dasar (base metal). Seng termasuk dalam peringkat empat besar dunia sebagai logam yang paling sering digunakan setelah besi, aluminium dan tembaga. Salah satu sifat kimia seng yang paling menonjol adalah kemudahan seng untuk teroksidasi membentuk lapisan oksida protektif sehingga sering digunakan sebagai material pencegah korosi logam, umumnya besi atau baja. Proses pencegahan korosi oleh seng disebut sebagai galvanisasi. Seng sebagian besar diproduksi dari sumber primer yaitu mineral seng sulfida (sphalerite). Selama ini, pengolahan sphalerite didominasi oleh jalur hidrometalurgi khususnya proses RLE (Roasting-Leaching-Electrowinning).Adapun tantangan besar dalam penerapan proses RLE ini adalah emisi gas sulfur dioksida (SO2) yang merupakan gas polutan berbahaya. Sebagai alternatif proses RLE, dewasa ini mulai digunakan metode bioleaching yang lebih ramah lingkungan serta memerlukan biaya dan energi lebih rendah. Dalam penelitian ini, dilakukan proses bioleaching Zn dari konsentrat sphalerite yang berasal dari PT BCMG Tani Berkah, Bogor menggunakan bakteri Citrobacter youngae SKC-5. Percobaan diawali dengan preparasi sampel konsentrat meliputi penghilangan kadar air, penggerusan, pengayakan hingga didapatkan sampel ukuran -200 mesh (-75µm), dan pengambilan sampel dengan metode riffle-splitter. Sampel yang telah dipreparasi kemudian memasuki proses selanjutnya yaitu pelindian yang diawali dengan pengkulturan bakteri Citrobacter youngae strain SKC-5 selama 3,5 hari pada medium modified-Fe-broth. Percobaan pelindian menggunakan bakteri Citrobacter youngae SKC-5 ini dilakukan pada beberapa variabel percobaan seperti pengaruh konsentrasi FeSO4.7H2O, pH awal medium, persen pulp density, sumber substrat dan persen inokulum bakteri untuk mempelajari pengaruh variasi-variasi tersebut terhadap persen ekstraksi seng, selektivitas bioleaching terhadap besi terlarut serta perubahan Eh- pH selama proses pelindian. Bioleaching berlangsung pada temperatur ruang menggunakan orbital shaker pada kecepatan 180 rpm. Hasil percobaan pelindian konsentrat sphalerite PT BCMG Tani Berkah oleh bakteri Citrobacter youngae SKC-5 menunjukkan bahwa persen ekstraksi seng tertinggi sebesar 99,98% diperoleh dari percobaan pelindian selama tiga hari pada kondisi 1% w/v pulp density, 15 g/l FeSO4.7H2O, tanpa pengaturan pH, dan 20% v/v inokulum bakteri. Pada persen ekstraksi seng tertinggi, didapatkan nilai selektivitas terhadap besi yang tinggi sebesar 0,986.