Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang penggunaannya sangat luas. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan perolehan minyak bumi dari reservoar, salah satu upaya tersebut adalah Enhanced Oil Recovery (EOR). Injeksi bahan kimia ke dalam reservoar merupakan salah satu metode Enhanced Oil Recovery. Bahan kimia yang diinjeksikan tersebut dapat berupa polimer (polymer flooding), surfaktan (surfactant flooding), dan alkalin (alkaline flooding). Polimer yang umum digunakan untuk injeksi adalah partially hydrolyzed polyacrylamide. Dari metode tersebut, penginjeksian campuran alkalin, surfaktan, dan polimer (ASP flooding) dapat menjadi metode yang menjanjikan untuk Enhanced Oil Recovery.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik partially hydrolyzed polyacrylamide (HPAM) pada Alkaline Surfactant Polymer Flooding (ASP Flooding)
HPAM hasil polimerisasi pada temperatur 80oC memiliki berat molekul 27,7 x106 dalton. Sementara itu pada temperatur 95oC polimer HPAM yang dihasilkan memiliki berat molekul yang lebih rendah, yaitu 2,1 x 106 dalton. Urutan pemasukan inisiator berpengaruh pula terhadap sintesis HPAM. Pada temperatur reaksi yang sama, pemasukan inisiator sebelum proses nitrogen purging menghasilkan polimer HPAM dengan berat molekul yang lebih rendah. Pada penelitian ini digunakan variasi komposisi maksimum HPAM 2800 ppm. Penambahan HPAM pada injection fluid dapat meningkatkan viskositas larutan injeksi. Surfaktan yang digunakan merupakan surfaktan yang biodegradable, yaitu metil ester sulfonat. Metil ester sulfonat diperoleh dengan mereaksikan metil ester dengan asam sulfat. Metil ester yang digunakan merupakan hasil esterifikasi dan transesterifikasi dari CNO (coconut oil) dan PKO (palm kernel oil). Pada penelitian ini komposisi surfaktan MES divariasikan dari 0,1%-berat hingga 0,8%-berat. Hasil analisis phase behaviour menunjukkan surfaktan menghasilkan mikroemulsi paling optimum pada 0,5%-berat. Dalam penelitian ini alkalin yang digunakan adalah natrium karbonat. Komposisi alkalin divariasikan dari 200 ppm hingga 1600 ppm. Penambahan alkalin dapat menurunkan viskositas injection fluid. Kondisi lingkungan yang digunakan pada core flooding adalah jenis core sandstone dan light oil. Uji core flooding menunjukan perolehan minyak pada ASP flooding lebih tinggi daripada SP flooding dan polymer flooding. Perolehan minyak paling besar dengan ASP flooding adalah 23,53% OOIP (Original Oil In Place).
Perpustakaan Digital ITB