Penggunaan citra negatif film x-ray pada daerah gigi dan mulut merupakan suatu data pendukung penting pada kedokteran gigi. Seorang dokter gigi dituntut untuk dapat memberikan diagnosis yang tepat dari data radiografi. Data radiografi dapat tersimpan dalam bentuk film negatif dan dalam bentuk digital. Agar dapat ditingkatkan kualitas citranya, data radiografi dalam bentuk film negatif harus diubah ke dalam bentuk digital. Proses digitalisasi suatu film negatif dapat dilakukan dengan menggunakan scanner. Ada 2 jenis scanner yang dapat digunakan, yaitu jenis refleksi dan jenis transmisi. Scanner yang lebih banyak digunakan adalah jenis refleksi. Akan tetapi, hasil digitalisasi dengan menggunakan scanner refleksi tidak sebaik jika menggunakan jenis transmisi. Nilai rata-rata pixel, μ ideal suatu citra adalah 100-200, sedangkan nilai standar deviasi, σ adalah 40-80. Tugas akhir ini difokuskan pada peningkatan kualitas citra hasil digitalisasi film x-ray panoramik menggunakan scanner refleksi yang diharapkan hasilnya memiliki kualitas yang sama seperti digitalisasi menggunakan scanner transmisi. Kualitas dari citra yang akan ditingkatkan diproses dengan menggunakan transformasi histogram. Proses transformasi histogram yang dilakukan mencakup metode Histogram Equalization, Contrast Limited Adaptive Histogram Equalization (CLAHE) dengan distribusi rayleigh, distribusi eksponensial, dan distribusi uniform. Keempat metode tersebut digunakan sebagai penilaian objektif kualitas citra berdasarkan parameter statistik histogram yang dihasilkan. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa metode CLAHE dengan distribusi uniform dan clip limit = 1 memberikan peningkatan visual yang baik pada film panoramik hasil digitalisasi film x-ray laboratorium A ()128,72;70,56μσ==. Metode CLAHE dengan distribusi rayleigh dan clip limit = 1 dapat memberikan visual lengkap untuk informasi anatomi gigi pada film x-ray laboratorium B ()96,32;47,37μσ==.