digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Formasi Rajamandala tersingkap luas di daerah Padalarang, Jawa Barat, mulai dari daerah Cikamuning (Tagogapu) di bagian timur sampai Saguling di bagian barat. Batugamping dari formasi ini dibagi menjadi dua satuan batuan yaitu anggota batugamping dan anggota lempung dan napal. Formasi ini terbentuk pada Oligosen Akhir sampai Miosen Awal. Penelitian kali ini dilakukan di sekitar bor ITB-1 daerah Cikamuning, Padalarang, Jawa Barat dengan menggunakan metode ground penetrating radar (GPR). Penelitian ini meliputi, pengambilan data GPR dengan menggunakan frekuensi 75 MHz, pengolahan data GPR dengan menggunakan software ReflexW, dan menginterpretasi data lapangan dengan menggunakan bantuan data bor ITB-1. Frekuensi alat yang digunakan adalah 75 MHz, penggunaan frekuensi ini memberikan kemampuan resolusi yang cukup baik dengan jangkauan kedalaman yang memenuhi target. Pengolahan data GPR dilakukan dengan tahapan dewow, AGC, energy decay, background removal, bandpass frequency, autocorrelation, deconvolution, stack trace, kirchoff migration, FK-filter, dan static correction. Data yang sudah diproses kemudian diinterpretasi untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan serta penyebaran fasies batugamping daerah penelitian.